Kompleksitas Kritik Sosial dalam Puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini Karya Taufik Ismail dan Sajak Pertemuan Mahasiswa Karya WS. Rendra

  • Nuha K
  • Oktalia P
  • Karkono K
N/ACitations
Citations of this article
20Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract: The purpose of writing this article is to find out the form of social criticism in the poem Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini by Taufik Ismail and the Poem Sajak Pertemuan Mahasiswa by WS. Rendra, as well as the role of the social function of literature in overcoming social criticism in society. In a literary work, it is not uncommon to find a picture of social conditions and the reality of social life. In analyzing and describing the social criticism of the two poems, Wellek and Warren's theory of sociology of literature is used. The method used in writing this article is a qualitative descriptive method. In writing this article, the author uses objective data collection techniques, which are carried out by: (1) observing directly the object of study in the form of poetry, (2) collecting quotes and analyzing data, and (3) describing the results of the analysis. After processing the data and describing it, the social critique of the two poems has something in common, namely criticism by small communities of the government's lack of performance. The difference between the social criticisms of the two poems is that in the poem Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini, it raises the issue of the government's lack of concern for the difficulties experienced by the underprivileged, while in the poem, the Sajak Pertemuan Mahasiswa, it raises the issue of the lack of transparency between the government and the poor. Problems between the government and the people, especially the lower class people, are very relevant to what is happening in Indonesia. Keywords: social criticism; poetry; government Abstrak: Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui bentuk kritik sosial dalam puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini karya Taufik Ismail dan Sajak Pertemuan Mahasiswa karya WS. Rendra, serta peran fungsi sosial sastra dalam mengatasi kritik sosial yang ada di masyarakat. Di dalam sebuah karya sastra, tidak jarang dijumpai gambaran kondisi sosial dan realita pada kehidupan bermasyarakat. Dalam menganalisis dan menguraikan kritik sosial dari kedua puisi, digunakan teori sosiologi sastra Wellek dan Warren. Metode yang digunakan dalam menulis artikel ini adalah metode deskriptif kualitatif. Dalam penulisan artikel ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data secara objektif, yang dilakukan dengan cara: (1) mengamati langsung objek kajian berupa puisi, (2) menghimpun kutipan-kutipan dan menganalisis data, serta (3) mendeskripsikan hasil analisis. Setelah mengolah data dan mendeskripsikannya, kritik sosial dari kedua puisi memiliki kesamaan yakni kritik oleh masyarakat kecil terhadap kurangnya kinerja pemerintah. Perbedaan dari kritik sosial dari kedua puisi tersebut yakni  dalam puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini mengangkat masalah kurangnya kepedulian pemerintah terhadap kesulitan-kesulitan yang dialami rakyat kecil, sedangkan dalam puisi Sajak Pertemuan Mahasiswa mengangkat masalah kurangnya transparansi antara pemerintah dengan rakyat kecil. Permasalahan antara pemerintah dan rakyat, terutama rakyat golongan kebawah sangat relevan dengan apa yang terjadi di negara Indonesia. Kata kunci: kritik sosial; puisi; pemerintah

Cite

CITATION STYLE

APA

Nuha, K., Oktalia, P., & Karkono, K. (2022). Kompleksitas Kritik Sosial dalam Puisi Kita adalah Pemilik Sah Republik Ini Karya Taufik Ismail dan Sajak Pertemuan Mahasiswa Karya WS. Rendra. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 2(4), 469–480. https://doi.org/10.17977/um064v2i42022p469-480

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free