Perkembangan dunia konstruksi yang sudah sangat pesat di Indonesia terbukti dengan adanya metode baru untuk konstruksi yaitu Building Information Modelling (BIM). Munculnya BIM ini diklaim dapat membuat pekerjaan menjadi efektif dan efisien. Sebelum adanya BIM, kegiatan engineering dilakukan dengan menggunakan metode konvensional atau yang telah dikenal dengan AutoCAD, SAP, Ms. Project yang sering digunakan untuk pekerjaan perencanaan proyek. Pekerjaan menggunakan aplikasi tersebut memakan lebih banyak waktu karena dari masing-masing aplikasi tersebut harus dikerjakan secara manual. Hal ini berbeda dengan BIM yang antar aplikasinya dapat terintegerasi satu sama lain, sehingga dapat mempercepat proses pekerjaan yang akan menyingkat waktu dan juga membuat sumber daya manusia menjadi lebih sedikit. Dalam penelitian ini akan dijelaskan apa saja perbedaan jelas proses perencaan konstruksi khususnya saat pembuatan metode kerja dan shopdrawing yang ditinjau dari segi biaya, mutu, waktu. Dan juga akan mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan BIM karena ini adalah sesuatu yang baru, maka dari tiu untuk penelitian ini dilakukan dengan metode kueisioner dan wawancara kepada para draftrer dan engineer yang sudah berkecimpung didunia konstruksi dan sudah merasakan menggunakan BIM. Dengan studi kasus perencanaan Jalan Tol Jakarta – Cikampek II Selatan (Paket 3) dilakukan perbandingan efiseiensi biaya dan waktu dengan metode konvensional dan BIM. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa aplikasi BIM dapat mempercepat proses pelaksanaan kerja sebesar 43.82%, tetapi berbeda dengan biaya lebih mahal dari konvensional dikarenakan biaya investasi awal untuk lisensi software yang mahal.
CITATION STYLE
Rizqy, R. M., Martina, N., & Purwanto, H. (2021). PERBANDINGAN METODE KONVENSIONAL DENGAN BIM TERHADAP EFISIENSI BIAYA, MUTU, WAKTU. Construction and Material Journal, 3(1), 15–24. https://doi.org/10.32722/cmj.v3i1.3506
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.