Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penambahan konsentrasi minyak atsiri tanaman serai wangi yang tepat untuk pembuatan sediaan balsem, untuk mengkaji proses pembuatan formulasi sediaan balsem dan untuk mengkaji lama pencampuran formulasi sediaan balsem minyak atsiri terhadap uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji daya lekat. Penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi minyak atsiri tanaman serai wangi yaitu : 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% dan waktu pencampuran yang digunakan yaitu 2, 4, 6, 8, dan 10 menit. Hasil yang diperoleh menujukan bahwa uji organoleptik pada balsem tidak berubah dalam satu minggu, berwarna putih dan memiliki bau khas minyak atsiri. Hasil uji homogenitas balem secara menyeluruh tidak terdapat gumpalan kasar dan dapat di katakan homogen, pada uji pH balsem memiliki pH yang berbeda tetapi memiliki rata-rata yaitu 6. Pada uji daya sebar balsem memiliki rata-rata daya sebar sebesar 5-6 cm. Sedangkan uji daya lekat dapat dikatakan bahwa semakin besar konsentrasi minyak atsiri maka semakin kental (Sesuai bentuk balsem) karena semakin melekat pada kulit. Berdasarkan hasil pengamatan pada masing-masing balsem dapat disimpulkan bahwa balsem dengan konsentrasi 15% adalah balsem yang paling sesuai dengan SNI balsem
CITATION STYLE
Putri, N. P., Suryati, S., Meriatna, M., Ishak, I., & Nurlaila, R. (2022). Pengaruh Konsentrasi Minyak Atsiri Tanaman Serai Wangi Dan Waktu Pencampuran Terhadap Kualitas Balsem. Chemical Engineering Journal Storage (CEJS), 2(4), 121. https://doi.org/10.29103/cejs.v2i4.8049
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.