Perkembangan tasawuf di Nusantara menjadi salah satu icon dalam melihat persoalan sufistik. Keragaman pemikiran tasawuf sangat mewarnai pola kehidupan beragama, sedangkan praktek keagamaan yang menjadi refresentasi dari ragam pemikiran beragama menjadi sangat bervariasi dan tidak jarang dihiasi dengan wacana "kontroversial" yang sangat tajam, sehingga terkadang saling mengkafirkan satu dengan lainnya. Dalam konteks institusi keagamaan yang tergolong dalam tarikat juga mempunyai varian yang bermacam-macam, sehingga berbagai kelompok tarikat tersebar di mana-mana dan mempunyai ciri khas masing-masing sesuai dengan wacana keagamaan dan "pengalaman beragama" pengembang tarikat. Dalam beberapa kenyataan ada saja "perbedaan" antara pelaksana tarikat di suatu daerah dengan daerah lainnya meskipun dengan tarikat yang sama. Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari sebagai penulis yang produktif dalam berbagai bidang ilmu-ilmu keislaman, seperti tauhid, fiqh dan tasawuf. Di antara karya beliau adalah kanz al-ma'rifah yang bercorak tasawuf namun dalam beberapa pembahasannya berhubungan dengan praktik keagamaan dan sangat dekat tradisi tarikat, namun tarikat Sammaniyah yang selama ini di dekatkan dengan Arsyad al-Banjari tidak begitu tampak dalam kanz al-ma'rifah namun tarikat Syaziliyah lah yang lebih tampak.
CITATION STYLE
Hadi, A. (2015). TARIKAT SYEIKH MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI: TELAAH ATAS KITAB KANZ AL-MA’RIFAH. Al-Banjari : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 12(2). https://doi.org/10.18592/al-banjari.v12i2.449
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.