Masyarakat Islam sebagai subyek zakat masih sebagian besar beranggapan zakat hanya sebagai kewajiban ibadah semata di hadapan Allah SWT yang menjadi rukun sahnya keislaman seseorang. Hakikat zakat, infaq dan shadaqah pada dasarnya adalah ajaran keruhanian (spiritual dan moral) yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan kaum muslimin dan sebagai salah satu pendapatan negara. Namun cakupan infaq dan shadaqah lebih luas karena memasukkan segala perbuatan baik.Di antara problematika utama yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah masalah kemiskinan. Salah satu instrumen yang digunakan untuk mengurangi kemiskinan adalah zakat. Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. mekanisme pemerataan distribusi pendapatan yang efektif yang menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat kurang mampu (dhuafa) yang dalam studi zakat disebut dengan istilah mustahiq, atau kelompok yang berhak menerima dana zakat. Tulisan ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk menganalisa secara empirik apakah zakat memiliki dampak terhadap upaya pengurangan tingkat kemiskinan. Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan masih menjadi masalah utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Para akademisi berpendapat bahwa pembangunan ekonomi di suatu negara telah menciptakan sebuah pilihan di antara pertumbuhan ekonomi dan distribusi. Pendekatan distribusi konvensional tampaknya gagal dalam mengatasi masalah. Hasil analisa menunjukkan bahwa zakat mampu mengurangi jumlah dan persentase keluarga miskin, serta mengurangi kedalaman dan keparahan kemiskinan.
CITATION STYLE
Fauziah, N. D., Ubaid Aisyul Hana, Muawanah, & Elia Mauliana. (2021). Analisis Dampak Zakat terhadap Perekonomian untuk Kemaslahatan Masyarakat Miskin. SAUJANA : Jurnal Perbankan Syariah Dan Ekonomi Syariah, 3(02), 93–102. https://doi.org/10.59636/saujana.v3i02.37
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.