Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kompetensi yang dikembangkan di SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan relevansinya dengan kebutuhan industri servis mobil. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Teknik analisis data yang digunakan yaitu statistik analisis deskriptif. Hasil penelitian (1) relevansi kurikulum SMK Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dengan kebutuhan industri servis mobil di Kabupaten Sleman untuk bidang engine sebesar 100%, chasis 100%, dan kelistrikan 91,67%; (2) kompetensi yang dibutuhkan industri servis mobil yang tidak disediakan dalam kurikulum untuk bidang engine sebesar 15%, chasis 4%, dan kelistrikan 0%; (3) kompetensi yang tidak dibutuhkan industri servis mobil namun dilaksanakan dalam kurikulum untuk bidang engine dan chasis 0%, dan kelistrikan 0,08%; (4) kompetensi yang dibutuhkan industri servis mobil dan ada dalam kurikulum tapi tidak dilaksanakan di SMK untuk bidang engine sebesar 22,88%, chasis 14,60%, dan kelistrikan 12,02%. Kesimpulan secara umum adalah bahwa kurikulum dalam kategori relevan, namun ada beberapa kompetensi yang tidak terlaksana. Kata kunci: relevansi, kurikulum, dan kompetensi yang dibutuhkan dunia industri. RELEVANCE OF VOCATIONAL CURRICULUM COMPETENCE OF LIGHT VEHICLE ENGINEERING EXPERTISE ON INDUSTRIAL WORLD NEEDS IN SLEMAN REGENCYAbstractThis research aims to find out a competence which was developed in SMK of light vehicles engineering skill competence and its relevancy by the need of car service industry. This research is a descriptive research. The analysis technique used was descriptive analysis. The result shows that (1) the curriculum relevancy of SMK light vehicles engineering skill competence and the need of car service industry in Sleman in engine field is 100%, chassis 100%, and the electricity 91,67%; (2) the competence needed in car service industry which is not provided in the curriculum in the engine field is 15%, chassis 4%, and the electricity 0%; (3) the competence which is not needed in car service industry but provided in the curriculum, in the engine and chassis field is 0%, and the electricity 0,08%; (4) the competence needed in car service industry and is available in the curriculum but is not provided in SMK, in the engine field is 22,88%, chassis 14,60%, and the electricity 12,02%. The general conclusion is that the curriculum is in the relevant category, but some competencies are not developed.
CITATION STYLE
Jatmoko, D. (2013). Relevansi kurikulum SMK kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan terhadap kebutuhan dunia industri di Kabupaten Sleman. Jurnal Pendidikan Vokasi, 3(1). https://doi.org/10.21831/jpv.v3i1.1572
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.