Bioetanol diproduksi melalui proses fermentasi dan destilasi, proses destilasi menghasilkan limbah yang berwarna coklat pekat yang dikenal dengan istilah vinasse. Pada pembuatan 1 liter etanol akan menghasilkan limbah vinasse sebanyak 13 liter (1:13). Vinasse dapat mencemari air, udara, dan tanah apabila langsung dibuang ke lingkungan. Vinasse perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Salah satu metode pengolahan yang dapat dilakukan adalah dengan cara evaporasi. Proses evaporasi menghasilkan sisa padatan yang dapat digunakan sebagai bahan bakar. Penguapan vinasse akan menimbulkan kerak dan dapat mengakibatkan saluran pada evaporator tersumbat. Pada penelitian ini digunakan gliserol sebagai anti-scaling agent agar tidak timbul kerak pada evaporator. Penelitian ini bertujuam untuk mempelajari pengaruh penambahan gliserol pada penguapan vinasse, mempelajari pengaruh jumlah penguapan air pada penguapan vinasse agar tidak terjadi kerak, dan mempelajari pengaruh konsentrasi gliserol terhadap massa kerak yang dihasilkan.Penelitian dilakukan dengan cara mencampurkan gliserol pada vinasse dengan gliserol sebanyak 0,06 ppm, 0,11 ppm, dan 0,16 ppm kemudian diuapkan. Hasil penelitian dievaluasi berdasarkan studi literatur kemudian massa kerak yang didapatkan dari literatur diinterpolasi dengan variabel penambahan gliserol sebanyak 0,06 ppm, 0,11 ppm, dan 0,16 ppm untuk mengetahui jumlah pembentukan kerak selama penguapan vinasse. Dan diperoleh hasil kerak yang terbentuk dengan penambahan gliserol dengan kosentrasi 0,06 ppm, 0,11 ppm, dan 0,16 ppm menghasilkan kerak sebesar 1,108 gram, 1,1057 gram, dan 1,1035 gram.
CITATION STYLE
Rahmidinna, M., & Naryono, E. (2023). STUDI LITERATUR PENAMBAHAN GLISEROL PADA PENGUAPAN VINASSE SEBAGAI ANTI KERAK. DISTILAT: Jurnal Teknologi Separasi, 6(2), 408–414. https://doi.org/10.33795/distilat.v6i2.119
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.