Latar Belakang: Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis dimana terapi pengobatannya dilakukan seumur hidup dan membutuhkan biaya besar. Tersedianya berbagai jenis insulin yang diterima pasien baik tunggal maupun kombinasi dengan efektivitas terapinya menimbulkan variasi biaya baik biaya medis langsung, nonmedis langsung maupun nonmedis tidak langsung. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis terapi insulin yang paling Cost Effective baik tunggal maupun kombinasi sehingga diperlukan suatu penelitian mengenai analisis efektivitas biaya terapi insulin dengan menggunakan subjek penelitian pasien DM tipe 2 rawat jalan di salah satu rumah sakit Kabupaten Gianyar. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilakukan secara retrospektif dari unit catatan rekam medis pasien DM tipe 2 rawat jalan di di salah satu rumah sakit Kabupaten Gianyar. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan jenis terapi insulin kombinasi atau insulin tunggal yang digunakan untuk pasien DM tipe 2 beserta total biaya medis langsung tiap bulannya yaitu glargine 437.195 dan aspart 738.263. Sedangkan kombinasi insulin aspart dengan glargine 1.028.79, kombinasi lispro dengan glargin dan insulin glulisine dengan glargine menunjukkan biaya yang sama sebesar 738.246, kombinasi insulin aspart dengan detemir sebesar 835.106. Kesimpulan: Berdasarkan perhitungan ACER, terapi insulin yang paling cost-effective adalah insulin kombinasi yaitu insulin glulisine dengan insulin glargine 11.07 persentase efektivitas terapi.
CITATION STYLE
Udayani, N. N. W., & Adnyani, P. M. D. (2022). Analisis Efektivitas Biaya Penggunaan Terapi Insulin Kombinasi dan Insulin Tunggal pada Pasien Diabetes Melitus tipe 2. Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia, 2(1), 108–116. https://doi.org/10.36418/cerdika.v2i1.322
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.