Pemerintah Kabupaten Bangkalan menyusun rencana untuk mengoptimalkan potensi wilayah pesisir melalui pembangunan wisata berkelanjutan di Desa Tajungan. Dalam hal ini, pelibatan masyarakat dalam perumusan kebijakan terkait merupakan hal yang sangat relevan. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi persepsi masyarakat, terutama mengenai dampak terkait, yang harus diprioritaskan penanganannya oleh pengambil kebijakan. Terdapat tiga kriteria dampak pengembangan pariwisata berkelanjutan, baik positif maupun negatif, yang dijadikan fokus perhatian dalam penelitian ini, yaitu dampak ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan. Pendekatan penelitian bersifat kuantitatif, dengan pemilihan responden secara purposive. Jumlah responden sebanyak 25 orang dari 8 kategori. Model yang diacu dalam penelitian ini adalah Analytic Hierarchy Process. Hasil menunjukkan bahwa dampak positif yang menjadi harapan masyarakat dan harus menjadi prioritas perhatian adalah dampak ekonomi berupa dorongan untuk perkembangan kewirausahaan, dampak sosial budaya terkait penambahan infrastruktur baru, dan dampak lingkungan peningkatan kesadaran lingkungan. Sementara itu, dampak negatif yang menjadi kekhawatiran utama masyarakat dan perlu menjadi fokus perhatian pengambil kebijakan adalah dampak ekonomi terkait ketergantungan terhadap pencaharian berbasis pariwisata, dampak sosial berupa tekanan infrastruktur dan kemacetan. Implikasi kebijakan dari hasil-hasil tersebut adalah: perlunya program-program untuk mendorong kewirausahaan, misalnya melalui penyelenggaraan pelatihan dan pembimbingan usaha, dan penguatan modal usaha. Sisi infrastruktur perlu didukung dengan alokasi anggaran khusus yang diarahkan pada perbaikan jalan dan infrastruktur desa. Untuk aspek lingkungan, hasil penelitian mengarah pada implikasi tentang perlunya upaya masif untuk peningkatan kesadaran masyarakat tentang berbagai aspek lingkungan.Tittle: Community Perception for the Development of Sustainable Tourism on Coastal Madura The government of Bangkalan Regency has developed a plan to optimize the potential of the coastal area of Tajungan Village for sustainable tourism development. In this case, it is relevant to involve community in formulating related policies. The research aims to identify public perceptions, especially regarding the related impacts, that must be put in priority for by policymakers. There are three criteria of the impact of sustainable tourism development, both positive and negative, which are the focus in this study, namely economic, sociocultural, and environmental impacts. The research approach is quantitative, with a purposive selection of respondents. The number of respondents was 25 people from 8 categories. The study refer to the model of Analytic Hierarchy Process. The results of the study showed that the positive impacts, which are expected by the community and must be put in priority, are economic impacts in the form of encouragement for entrepreneurial development, sociocultural impacts related to the addition of new infrastructure and environmental impacts of increasing environmental awareness. The negative impacts, which become the community’s main concern and need to be the focus of policymakers, are economic impacts related to dependence on tourism-based livelihoods and social impacts in the form of pressure on infrastructure and congestion. Policy implications of those results are the need for entrepreneurship programs include business training and mentoring, and capital reinforcement. The infrastructure must be encourage with financial support to improve roads and village infrastructure. For environmental aspects, implications regarding the need for massive efforts to increase public awareness of various environmental aspects.
CITATION STYLE
Nugroho, R. Y. Y., & Adiyanto, M. R. (2023). Persepsi Masyarakat Untuk Pengembangan Wisata Berkelanjutan di Pesisir Madura. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 13(1), 13. https://doi.org/10.15578/jksekp.v13i1.12285
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.