Keberhasilan pengembangan destinasi wisata membutuhkan analisis tentang karakteristik aktor terkait dengan hubungan antar aktor, sikap aktor terhadap tujuan pengembangan dan kemungkinan aliansi maupun konflik yang muncul. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipologi aktor berdasarkan kekuatan dan hubungan antar aktor serta sikap aktor terhadap tujuan pada pengembangan destinasi wisata Kedung Ombo. Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian kualitatif-kuantitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam, diskusi kelompok fokus dan lokakarya. Analisis data menggunakan metode Mactor (Matrix of Alliances and Conflicts Tactics, Objectives and Recommendations) untuk mengidentifikasi kekuatan, hubungan dan pola aliansi aktor pemangku kepentingan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Balai Besar Wilayah Sungai Pemalijuana, Perum Perhutani dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, adalah aktor-aktor dominan. Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, Perguruan Tinggi, Pemerintah Desa, Masyarakat, Pelaku Bisnis adalah aktor relay dan Karang Taruna adalah aktor didominasi. Sebagian besar pemangku kepentingan konvergen dalam mendukung tujuan strategis yang yang akan dicapai. Temuan ini menjadi dasar untuk mengembangkan pola kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan yang diperlukan untuk pengembangan potensi pariwisata Kedung Ombo secara berkelanjutan.
CITATION STYLE
Ariyani, N., Fauzi, A., & Umar, F. (2020). Model hubungan aktor pemangku kepentingan dalam pengembangan potensi pariwisata Kedung Ombo. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 23(2), 357–378. https://doi.org/10.24914/jeb.v23i2.3420
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.