Anemia merupakan kondisi rendahnya kadar Hb seseorang (WHO 2012). Ibu hamil dikatakan mengalami anemia jika kadar Hb <110 g/l selama masa kehamilan. Efek anemia kehamilan bagi ibu jika kadar hemoglobin kurang dari 6 g/dl, dan tergolong anemia berat maka dapat menimbulkan komplikasi pada ibu hamil dan janin. Anemia berat menunjukkan gejala jantung berdebar, takikardia, sesak napas, dekompensasi kordis dan gagal jantung yang mungkin berakibat fatal. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kadar hemoglobin selain suplementasi dan peningkatan pengetahuan, yaitu dengan penyuluhan kesehatan dalam bentuk kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan kesehatan tentang pengertian anemia, klasifikasi anemia, sumber zat besi, gejala anemia, dan bahaya anemia bagi janin di Puskesmas Sukorame Kota Kediri. Jumlah peserta pada kegiatan ini adalah sebanyak 10 ibu hamil trimester II dan III. Hasil pengetahuan yang diperoleh sebelum dilakukan wawancara ke ibu hamil adalah sejumlah 2 dari 10 ibu mengatakan bahwa tidak mengetahui dan dan belum paham dampak anemia bagi janin, dari hasil ini bahwa pengetahuan Ibu tentang anemia kehamilan tergolong sangat rendah. Setelah dilakukan penyuluhan, pengetahuan ibu hamil tentang anemia di evaluasi dengan memberikan pertanyaan kembali pada ibu-ibu untuk mengetahui adanya perubahan pengetahuan setelah diberikan penyuluhan, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa 9 dari 10 ibu hamil bahwa pengetahuan Ibu tentang anemia kehamilan tergolong baik.
CITATION STYLE
Pujiastutik, Y. E., Refina, R. C., Firdausi, A., & Yuliana, E. T. (2019). Sosialisasi Anemia Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester II dan III. JOURNAL OF COMMUNITY ENGAGEMENT IN HEALTH, 2(2), 1–4. https://doi.org/10.30994/jceh.v2i2.18
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.