Kebutuhan masyarakat akan ruang untuk memenuhi kegiatannya benar-benar menyebabkan meningkatnya persaingan dalam pemerolehan dan juga meningkatnya nilai tanah. Ada banyak faktor yang mempengaruhi nilai tanah, salah satunya adalah jenis penggunaan lahan untuk memenuhi ruang untuk mendukung kegiatan mereka. Kondisi ini dapat diidentifikasi tidak hanya di daerah perkotaan tetapi juga di daerah pinggiran kota yang salah satu kebutuhan utama rumah tangga adalah memiliki ruang untuk tempat tinggal. Akibatnya, rumah tangga berusahan untuk memperoleh tanah, baik berasal dari lahan pertanian ataupun lahan permukiman, untuk pembangunan rumah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pola transaksi tanah dan peningkatan nilai tanah lahan pertanian dan lahan pemukiman di daerah perkotaan. Kabupaten Magelang Selatan dipilih sebagai daerah studi kasus karena ketersediaan data dan aksesibilitas untuk mengamati secara empiris faktor-faktor yang mempengaruhi nilai tanah. Analisis regresi berganda dipilih untuk memodelkan estimasi nilai tanah pertanian dan permukiman pada tahun 2016 dan 2019, sehingga peningkatan dan pola spasial nilai tanah dapat disajikan pada peta. Hasilnya menunjukkan bahwa selama 3 tahun, peningkatan nilai tanah pada lahan pertanian dan lahan permukiman tidak berbeda secara signifikan. Tercatat kenaikan lahan pertanian dan lahan permukiman sekitar Rp 360.000,- dan Rp 400.000,-. Dalam hal pola spasial, telah diidentifikasi bahwa semakin kecil ukuran tanah dan semakin dekat ke daerah permukiman, semakin tinggi estimasi nilai tanahnya.
CITATION STYLE
Djojomartono, P. N., Djurdjani, D., & Sanjaya, M. D. (2022). Analisis Nilai Tanah Pertanian dan Permukiman di Kecamatan Magelang Selatan. JGISE: Journal of Geospatial Information Science and Engineering, 5(1), 42. https://doi.org/10.22146/jgise.73713
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.