Benzalkonium klorida (BAC) mengalami peningkatan penggunaan setelah pandemi Covid-19, namun penggunaan senyawa ini belum teregulasi secara intensif sehingga eksistensinya di perairan umum berpotensi menjadi ancaman serius bagi ekosistem. Penelitian ini bertujuan mengkaji konsentrasi BAC di Segara Anakan sebagai salah satu ekosistem yang mendapat masukan dari aliran-aliran sungai di mana terdapat banyak aktivitas manusia. Pengambilan sampel air dilakukan menggunakan metode purposive random sampling pada lima lokasi di Segara Anakan dengan kriteria yaitu: lokasi yang dekat dengan aktivitas domestik penduduk, lokasi yang jauh dari aktivitas domestik penduduk (termasuk yang dikelilingi oleh hutan mangrove), lokasi di sekitar kawasan industri, serta lokasi dengan limpasan air tawar atau muara sungai. Kisaran BAC yang ditemukan pada kolom air permukaan Segara Anakan dari Stasiun 1 hingga 5 adalah 0,139 µg/l, 0,235 µg/l, 0,189 µg/l, 0,206 µg/l, dan 0,245 µg/l. Sedangkan konsentrasi pada kolom air di permukaan dasar dari Stasiun 1 hingga 5 adalah 0,126 µg/l, 0,222 µg/l, 0,196 µg/l, 0,175 µg/l, dan 0,241 µg/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BAC merupakan mikropolutan yang ditemukan di perairan Segara Anakan Cilacap. Konsentrasi BAC yang ditemukan juga dipengaruhi oleh nilai parameter fisikokimiawi perairan. The use of benzalkonium chloride (BAC) has been increasing after the Covid-19 pandemic, but there are still no intensive regulation about the utilization of of this compound so that its presence in public waters has the potential to become a serious threat to ecosystems. This study aimed to examine the concentration of BAC in Segara Anakan as an ecosystem that receives input from rivers contaminated by domestic waste as a result of human activities. Water samples were taken using a purposive random sampling method at five locations in Segara Anakan with the following criteria: locations close to the domestic activities, locations far from domestic activities (including those surrounded by mangrove forests), locations around industrial areas, and locations with fresh water or river estuary runoff. The BAC concentration in the Segara Anakan surface water column from Stations 1 to 5 were 0.139 µg/l, 0.235 µg/l, 0.189 µg/l, 0.206 µg/l, and 0.245 µg/l, respectively. Meanwhile, the concentrations in the water column at the bottom surface from Stations 1 to 5 were 0.126 µg/l, 0.222 µg/l, 0.196 µg/l, 0.175 µg/l, and 0.241 µg/l, respectively. The results showed that BAC was a micropollutant found in the waters of Segara Anakan Cilacap. The concentrations were also influenced by the physicochemical parameter values of the waters.
CITATION STYLE
Ayu, N., & Kresnasari, D. (2023). Konsentrasi Benzalkonium Klorida Di Perairan Segara Anakan, Cilacap. Journal of Marine Research, 12(3), 537–546. https://doi.org/10.14710/jmr.v12i3.40387
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.