Kabupaten Aceh Barat memiliki panjang garis pantai sekitar 50,55 km, dengan luas perairan lautnya sekitar 80,88 km2. Kondisi ini tidak terlepas dari letaknya yang menghadap langsung ke Samudera Hindia yang kaya akan sumberdaya ikan. Rumpon adalah suatu alat bantu pengumpul ikan yang menggunakan atraktor, seperti daun kelapa, daun pinang dan daun nipah serta benda padat lainnya yang berfungsi sebagai pemikat berkumpulnya ikan. Rumpon hanyut merupakan rumpon yang tidak menetap dan tidak dilengkapi dengan jangkar sehingga hanyut mengikuti gerakan dan arah arus, sedangkan rumpon menetap adalah rumpon yang dilengkapi dengan jangkar atau pemberat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis komposisi jenis, jumlah dan berat ikan hasil tangkapan. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Juli 2018, bertempat di perairan Aceh Barat. Data yang dikumpulkan berupa data primer, dimana pengumpulannya menggunakan metode experimental fishing. Selanjutnya, data tersebut dianalisis secara statistik menggunakan uji t. Pengamatan terhadap hasil tangkapan dilakukan hingga 18 trip terhadap rumpon tali rafia dan rumpon tradisional. Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah komposisi jenis, jumlah dan berat ikan hasil tangkapan pada kedua rumpon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rumpon tradisional memperoleh hasil tangkapan ikan sebanyak 7.538 ekor (61,5%) lebih banyak sebanyak daripada rumpon tali rafia sebanyak 4.821 ekor (38,5 %), dengan komposisi jenis ikan hasil tangkapan terdiri dari 7 jenis yang didominasi oleh ikan kembung. Hal ini menunjukkan bahwa rumpon tradisional lebih efektif daripada rumpon tali rafia.
CITATION STYLE
Zuriat, Thahir, M. A., Baskoro, M. S., & Gazali, M. (2019). PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN PADA RUMPON TALI RAFIA DAN RUMPON TRADISIONAL DI PERAIRAN ACEH BARAT. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 11(2), 369–376. https://doi.org/10.29244/jitkt.v11i2.25031
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.