Pengembangan dan Validasi Analisis Kuantitatif Natrium Seftriakson dengan Menggunakan Metode FTIR-ATR

Abstract

Abstrak Seftriakson adalah salah satu antibiotik turunan Sefalosporin generasi ketiga. Analisis kuantitatif bahan baku seftriakson dalam sediaan natrium seftriakson pada umumnya menggunakan metode KCKT. Pada metode KCKT relatif menggunakan pelarut tidak ramah lingkungan oleh karena itu dilakukan pendekatan dengan metode spektroskopi FTIR-ATR.Kelebihan metode ini relatif lebih cepat dalam preparasi dan waktu analisissampel dibandingkan metode KCKT,berbiaya rendah dan menggunakan pelarut ramah lingkungan. Validasi metode ditetapkan berdasarkan parameter linearitas, selektivitas, presisi, akurasi, limit deteksi dan limit kuantifikasi. Berdasarkan hasil validasi didapatkan linearitas dengan koefisien determinasi 0,9992 pada rentang konsentrasi 300-800 mg/mL, limit deteksi sebesar 20,02 mg/mL, dan limit kuantifikasi sebesar 60,68 mg/mL.Dengan demikian metode ini dapat dijadikan rekomendasi sebagai metode analisis dalamFarmakope Indonesia. Kata kunci: natrium seftriakson, FTIR-ATR, validasi. Abstract Ceftriaxone is one of the third generation antibiotics of Cephalosporin. Quantitative analysis of Ceftriaxone in sodium ceftriaxone for injection usually uses HPLC method.This method mostly donot use an environmental friendly solvent,so this research aims to find the new approach for quantitative analysis using FTIR-ATR Spectroscopy. The advantages of this method are relatively faster in preparation and sample testing than HPLC method, low-cost analysis, and using environmental-friendly solvent. Validation method was determined by linearity, selectivity, precision, accuracy, limit of detection and limit of quantification. According to validation results, this method has linearity with R-square 0.9992 in range 300-800 mg/mL of concentration, 20.02 mg/mL in the limit of detection and 60.68 mg/mL in the limit of quantification. So that, quantitative analysis of sodium ceftriaxone in sodium ceftriaxone for injection using FTIR-ATR method was recommended for analysis method in Indonesia Pharmacopeia.