Calon akseptor Keluarga Berencana (KB) tidak tahu atau belum mengetahui jenis-jenis alat kontrasepsi sehingga mereka memilih alat kontrasepsi yang banyak digunakan oleh akseptor KB lainnya, padahal metode atau alat kontrasepsi yang digunakan tidak selalu cocok bagi semua orang karena kondisi tubuh setiap individu selalu berbeda. Guna mengatasi permasalahan tersebut, setiap calon akseptor KB perlu diberi konseling sebelum memutuskan pemilihan metode kontrasepsi. Dengan melakukan konseling berarti petugas membantu klien dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perilaku pemilihan metode kontrasepsi berdasarkan aktivitas konseling pada akseptor kontrasepsi wanita di Kota Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan desain studi analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di 12 Puskesmas di Kota Pekanbaru secara stratified random sampling dengan besar sampel 400 orang dan diuji secara statistik menggunakan uji Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan (Nilai p= 0,003) antara perilaku pemilihan metode kontrasepsi pada akseptor KB yang melakukan konseling dengan yang tidak melakukan konseling. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan perilaku pemilihan metode kontrasepsi berdasarkan aktivitas konseling pada akseptor kontrasepsi wanita di Kota Pekanbaru.
CITATION STYLE
Susanti, L., & Miyananda, R. (2023). PERBEDAAN PERILAKU PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI BERDASARKAN AKTIVITAS KONSELING PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI WANITA DI KOTA PEKANBARU. Medika Kartika Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 67–78. https://doi.org/10.35990/mk.v6n1.p67-78
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.