ABDURRAHMAN WAHID DAN MODERNISASI PENDIDIKAN PESANTREN

  • Rochmat S
N/ACitations
Citations of this article
30Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Sudah lebih dari 8 Indonesia belum bisa bangkit dari situasi krisis ekonomi, hal ini terjadi karena Indonesia mengalami krisis multidimensional yang muaranya adalah krisis budaya. Benar kata Tony Barnett, kita tidak kekurangan tenaga profesional dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, namun permasalahannya terletak pada konteks budaya bagi impelentasi keputusan teknis. Max Weber juga berkeyakinan kalau pemikiran agama mempunyai pengaruh besar bagi diterimanya sistem industri kapitalis. Atau dengan kata lain, industri modern berkembang di Eropa setelah tersebarnya teologi Protestan dari Jean Calvin. Hal itu menyanggah pandangan bahwa agama merupakan unsur yang paling sulit mengalami perubahan dan perubahannya itu bersifat reaksioner terhadap perubahan masyarakat. Islam belum bisa tampil sebagai peradaban yang unggul karena belum berhasil mengembangkan suatu pemikiran keagamaan yang menyeluruh. Dalam kasus Indonesia, umat Islam dituntut mampu merumuskan budaya Islam Indonesianis. Pembaharuan Islam masih bersifat parsialis karena hanya didasarkan pada aspek rasio (bersifat normatif berdasarkan al-Qur’an dan Hadits) dan melupakan tradisi bangsa Indonesia. Akibatnya, pembaharuan itu ditentang oleh mereka yang tinggal di daerah pedesaan yang hidup selaras dengan tradisi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rochmat, S. (2018). ABDURRAHMAN WAHID DAN MODERNISASI PENDIDIKAN PESANTREN. ISTORIA: Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sejarah, 14(1). https://doi.org/10.21831/istoria.v14i1.19397

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free