Penelitian ini didasari pada peristiwa gempa bumi pada Kecamatan Talamau Kabupaten Pasaman Barat pada 25 Februari 2022 yang menjadi penyebab jatuhnya korban jiwa sebanyak 336 luka ringan, 45 luka berat dan 11 orang meninggal dunia. Melihat masih banyaknya korban jiwa akibat bencana menjadi pertanda masih rendahnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi gempa bumi. Oleh karena itu, untuk meminimalisir akibat bencana yang dapat terjadi maka dibutuhkan penanganan yang sistematis, terpadu dan terkoordinasi. Penelitian yang terlaksana tujuannya yakni untuk mendeskripsikan peran BPBD Kabupaten Pasaman Barat untuk meningkatkan kesiapan serta kesiagaan masyarakat saat bencana gempa bumi. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif menggunakan metodologi deskriptif dan metode dalam mengumpulka datanya berupa wawancara, observasi serta studi dokumentasi. Informan di dalamnya ditentukan menggunakan teknik purposive sampling, dan metode analisis datanya peneliti gunakan model analisis interaktif okeh Miles dan Huberman (1994). Hasil penelitian menjelaskan bahwa peran BPBD dalam meningkatkan kesiapsiagaan ditentukan dengan menggunakan 4 indikator menurut UU No 24 Tahun 2007 perihal penanggulangan bencana telah berhasil dilaksanakan. Tidak cukupmua sumber daya manusia, anggaran,sarana prasarana serta lemahnya partisipasi masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat menjadi penghambat usaha BPBD Kabupaten Pasaman Barat untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.
CITATION STYLE
Wafda, W., & Fahri Adnan, M. (2023). Peran BPBD Kabupaten Pasaman Barat Dalam Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat Menghadapi Bencana Gempa Bumi di Kecamatan Talamau. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7(2), 18583–18592. https://doi.org/10.31004/jptam.v7i2.9326
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.