COVID-19 adalah penyakit pernafasan yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, gejala utamanya meliputi batuk kering, sesak nafas, demam, nyeri otot dan kelelahan. COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi oleh WHO pada 11 Maret 2020. Pandemi dapat menyebabkan meningkatnya kecemasan. Kecemasan juga bisa disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi informasi dari internet atau media sosial yang belum pasti kebenarannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kecemasan dengan tingkat pengetahuan COVID-19 mahasiswa kedokteran Untar. Penelitian observasional ini menggunakan studi potong lintang. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, Jakarta, pada bulan Desember 2020 hingga Februari 2021. Sampel diambil secara total sampling, terdiri dari angkatan 2018-2020. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuisioner secara daring. Hasil data dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik dengan uji Chi-square. Penelitian ini berjumlah 176 responden yang terdiri dari 49 pria dan 127 wanita. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 28 (15,9%) responden mengalami kecemasan dan memiliki tingkat pengetahuan COVID-19 yang rendah, sedangkan 74 (42,1%) responden tidak mengalami kecemasan dan memiliki tingkat pengetahuan COVID-19 yang tinggi. Berdasarkan hasil uji Chi-square, hubungan kecemasan dengan tingkat pengetahuan COVID-19 mahasiswa kedokteran Untar menunjukkan nilai p sebesar 0.011. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kecemasan dengan tingkat pengetahuan COVID-19 mahasiswa kedokteran Untar.
CITATION STYLE
Lie, J. G., & Chris, A. (2022). Hubungan Tingkat Pengetahuan COVID-19 dengan Tingkat Kecemasan pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara selama Pandemi COVID-19. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 18(1), 104. https://doi.org/10.24853/jkk.18.1.104-112
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.