Secara geologi, bitumen padat di daerah kajian terdapat pada struktur sinklin dari Formasi Telisa Atas (Miosen Tengah), terletak pada daerah perbukitan landai berupa suatu lapisan tunggal yang tebal, lebih dari 100 m. Endapan bitumen padat tersebut mengandung material organik yang tinggi ditunjukkan dengan total kandungan organik karbon (TOC) yang berkisar dari 3.13 % sampai 14.80 %. Hasil analisis organik petrografi menunjukkan bahwa endapan bitumen padat di daerah penelitian dapat diklasifikasikan ke dalam bitumen padat jenis sapropelik yang didominasi oleh maseral alginit. Berdasarkan analisis Rock-eval pirolisis pada sejumlah conto terpilih, diagram plot HI terhadap OI memperlihatkan bahwa material organik sebagai source (batuan induk) hidrokarbon dikategorikan sebagai penghasil minyak (oil prone) kerogen tipe II dimana material organik dominan adalah alginit dan liptinit.Sedangkan plot TOC terhadap (S1+S2) menunjukkan bahwa batuan induk mempunyai potensi menghasilkan minyak dengan kategori ‘baik’ sampai ‘istimewa’ (good – excellent). Analisis gas chromatography terhadap dua conto menunjukkan kecenderungan ‘peak height’ yang relatif sama dimanarasio antara pristane/pithane adalah 1,32 dan 0,57 yang menunjukkan bahwa bitumen padat diendapkan pada lingkungan lakustrin yang dipengaruhi oleh marin. Potensi bitumen padat di daerah ini sangat besar dengan sumber daya hipotetik lebih dari 2.800 juta ton atau setara dengan 421.483.922 barrel minyak mentah. Mengingat sumber dayanya yang besar dan pencapaiannya yang relatif mudah, daerah penelitian mempunyai peluang untuk dieksploitasi.
CITATION STYLE
Tobing, T. (1970). POTENSI KANDUNGAN MINYAK DALAM BITUMEN PADAT, DAERAH PADANGLAWAS, SUMATRA BARAT. Buletin Sumber Daya Geologi, 2(1), 80–93. https://doi.org/10.47599/bsdg.v2i1.207
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.