Tanaman yang berpotensi sebagai obat alami adalah pisang kepok (Musa balbisiana). Salah satu bagian pisang kepok yang dapat dipercaya memiliki efek farmakologis yaitu kulitnya karena mengandung senyawa aktif seperti Alkaloid, Saponin, Tanin, Flavonoid dan Kuinon dimana senyawa tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui berapa daya hambat dan konsentrasi optimum antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia colidengan perlakuan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Akademi Analis Farmasi dan Makanan Banda Aceh, pada bulan Maret – Mei 2022. Metode yang digunakan yaitu eksperimental secara Difusi Disk (cara cakram). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kulit Pisang Kepok yang diperoleh dari Pedagang gorengan di Ulee Kareng, dengan kriteria kulit yang diambil dalam keadaan berwarna kuning, teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%, zona hambat yang didapat berturut – turut sebesar 18 mm, 23 mm, 25 mm, dan 28 mm. Berdasarkan hasil maka dapat disimpulkan Ekstrak Etanol Kulit Pisang Kepok (Musa balbisiana) mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli, dan hasil secara maksimal didapatkan pada konsentrasi 100 % dengan diameter zona hambat 28 mm.
CITATION STYLE
Fauziah, F., Dewi Safrida, Y., Azmi, M., & Zarwinda, I. (2022). UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL KULIT PISANG KEPOK (Musa balbisiana) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli. Jurnal Sains Dan Kesehatan Darussalam, 2(2), 1–7. https://doi.org/10.56690/jskd.v2i2.65
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.