Kekerasan terhadap perempuan dan anak cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Berangkat dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan sikap masyarakat terhadap kekerasan pada perempuan dan anak. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Lokasi penelitian ini di Nagari Siguntur, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan. Responden berjumlah 97 orang yang dipilih menggunakan teknik probability sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner berupa angket penelitian serta wawancara sebagai pendukung hasil angket penelitian. Uji validitas dan reliabilitas menggunakan aplikasi SPSS 19. Hasil penelitianmenunjukan bahwa sikap masyarakat terhadap kekerasan yang diukur dari indikator bentuk-bentuk kekerasan, faktor penyebab kekerasan, pencegahan/penyelesaian kekerasan antara laki-laki dan perempuan menunjukan hasil yang berbeda. Terlihat bahwa sikap laki-laki lebih baik dari pada sikap perempuan dengan persentase sikap perempuan 65,23% sedangkan laki-laki 65,75%. Dilihat dari indikator bentuk kekerasan yang lebih dikenali dan diketahui masyarakat adalah kekerasan fisik. Sementara itu faktor yang menjadi penyebab utama kekerasan adalah budaya patriaki. Pencegahan dan penyelesaian kekerasan dapat dilakukan dengan mengadakan sosialisasi dan memberikan pendidikan sejak dini kepada anak.
CITATION STYLE
Agustin, E. M., & Fatmariza, F. (2021). Sikap Masyarakat Terhadap Fenomena Kekerasan pada Perempuan dan Anak di Nagari Siguntur, Kabupaten Pesisir Selatan. Journal of Civic Education, 4(2), 106–113. https://doi.org/10.24036/jce.v4i2.479
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.