Kualitas pendidikan di antaranya ditentukan oleh faktor instrinsik berupa kehendak yang kuat untuk mengembangkan daya anak. Kehendak itu muncul karena adanya nilai dalam dirinya yang mendorong dan memberi semangat untuk berpikir dan berperilaku. Nilai itu diperoleh dari lingkungan dan pengalaman melalui kegiatan bernalar. Alur pikir ini menunjukkan bahwa kedudukan nilai sangat penting bagi terjadinya kegiatan pemberdayaan potensi pada diri anak. Walaupun penting, upaya ilmiah dan sistematis dalam menanamkan nilai spiritual pada anak masih minim. Karena itu, sangatlah beralasan untuk meneliti jenis nilai yang perlu ditanamkan kepada anak, cara menanamkannya, dan orang yang tepat untuk menanamkannya. Dari telaah tersebut dapat dirumuskan jenis nilai yang perlu diinternalisasikan, cara internalisasi nilai yang bersifat hipotetik, dan orang yang menanamkannya. Tujuan tersebut dicapai dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dari para guru dan siswa melalui angket. Selanjutnya data dianalisis dengan melihat kecenderungan pandangan responden pada konsep tertentu berkenaan dengan jenis nilai, cara internalisasi nilai, dan hambatan pelaksanaannya. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa nilai kejujuran, persaudaraan, kesabaran, dan kepedulian perlu ditanamkan melalui keteladanan, penjelasan, perenungan, peniruan, dan interaksi yang intensif. Kendala yang dihadapi ialah minimnya kendali dalam mengakses informasi, perbedaan standar nilai, mimnimnya keteladanan, dan perbedaan pola asuh. Kata Kunci: Model internalisasi nilai, nilai spiritual, kualitas pendidikan
CITATION STYLE
SYIHABUDDIN, S. (2019). SPIRITUAL VALUE INTERNALIZATION STRATEGY IN PERSPECTIVE OF SENIOR HIGH SCHOOL TEACHERS AND STUDENTS IN KABUPATEN BANDUNG BARAT. Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam, 16(2), 247–254. https://doi.org/10.15575/al-tsaqafa.v16i2.6565
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.