Wujud empati pada masyarakat Jawa adalah dengan gotong-royong dan ewuh-pekewuh. Salah satunya dengan rewang atau nyinom dalam acara hajatan tetangga atau saudara. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mendeskripsikan situasi psikologis keluarga dalam membangun empati pada remaja (konteks budaya Jawa dan pengaruh Islam. Informan utama dalam penelitian ini adalah orang tua yang bertempat tinggal di Karesidenan Surakarta, beragama Islam dan memiliki anak putra atau putri remaja yang berusia 11-20 tahun. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner terbuka dan wawancara. Hasilnya keluarga membangun empati pada anak remaja dengan cara memberi contoh dan pengarahan agar anak mau peduli terhadap orang lain. Mengenai bentuk-bentuk empati remaja (konteks budaya Jawa dan pengaruh Islam) yang muncul ketika peduli terhadap orang lain yaitu membantu orangtua dirumah, menjenguk teman yang sakit dan bergotong-royong di lingkungan sekitar rumah. Prinsip Budaya Jawa dan Prinsip Islam tentang empati yang diterapkan oleh keluarga dirumah adalah dalam keluarga menerapkan prinsip bergotong-royong, ojo rumongso iso tapi iso rumongso, andhap asor, wong nandur bakale ngunduh dan tangan mengkurep luwih becik tinimbang tangan mlumah. Kata kunci : Situasi psikologis keluarga, empati, budaya Jawa, pengaruh Islam
CITATION STYLE
Wewenkang, D. B. P., & Moordiningsih, M. (2016). Studi Fenomenologi Konteks Budaya Jawa dan Pengaruh Islam: Situasi Psikologis Keluarga dalam Membangun Empati Pada Remaja. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 1(1), 1. https://doi.org/10.23917/indigenous.v1i1.3129
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.