Desa Ledokombo memiliki tantangan yang berat. Sebagian besar pemuda desa yang kompeten memilih untuk meninggalkan desa untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Secara umum lulusan dari perguruan tinggi ternama enggan kembali ke Desa. Dampaknya desa memiliki kekurangan sumber daya manusia yang kompeten. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pengembangan desa. Disisi lain Desa Ledokombo memiliki potensi lain yakni terdapat tempat wisata yang menarik yaitu Kampung Belajar Tanoker. Sehingga diperlukan penguatan kapasitas desa dalam hal public enggagement melalui strategi promosi digital. Tujuan pengabdian ini adalah diseminasi informasi dan etalase produk yang dimiliki Desa Ledokombo melalui pembuatan website wisata Desa. Metode pelaksanaan pengabdian ini terbagi menjadi tiga tahap yaitu: tahap pertama preproduction, tahap kedua production, dan tahap ketiga postproduction. Tahapan production merupakan pelaksanaan programming yaitu terdiri dari Coding HTML/Flash, Scripting/Flash, Database, dan Content Management System. Konsep yang dibuat dalam website disesuaikan dengan ensensi dan identitas Desa Ledokombo. Hasil dari kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa konsep wisata budaya perlu diangkat secara berkesinambungan. Pemuda desa yang memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap teknologi informasi akan menjadi modal yang cukup dalam mempromosikan Desa Ledokombo sebagai desa wisata.
CITATION STYLE
Kurniawan, D. T., Fauzan, S., Rozana, K., & Suwanan, A. F. (2020). Pemberdayaan Pemuda Desa Dalam Strategi Promosi Digital Pada Desa Ledokombo Sebagai Desa Wisata Di Kabupaten Jember. VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin, 3(1), 1. https://doi.org/10.35799/vivabio.3.1.2021.31303
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.