Paper ini bertujuan untuk mendeskripsikan kritik arsitektur terhadap gedung Petronas Twintowers, yang ditekankan pada kritik depiktif. Gedung Petronas Twintowers merupakan bangunan abad 21 yang dirancang oleh arsitek pakar skyscraper, Cesar Pelli yang telah terpilih di dalam kompetisi desain bangunan pencakar langit antar bangsa pada tahun 1991. Bangunan tersebut menjadi lambang kemajuan ekonomi dan menjadi landmark negara Malaysia. Pembahasan kritik arsitektur dilakukan dengan studi pustaka yaitu: (1) sumber-sumber dari dokumen tekstual; (2) sumber-sumber dari dokumen gambar; dan (3) sumber-sumber dari dokumen artefaknya. Kritik arsitektur terhadap gedung Petronas Twintowers, ditekankan pada kritik depiktif yaitu aspek statis berupa suasana konkrit (bentuk, bahan, dan tekstur) dan aspek dinamis berupa jenis-jenis ruang, kondisi didalam dan luar gedung serta pergerakan didalam bangunan. Pada akhir pembahasan, menghasilkan simpulan yang mengungkapkan bahwa aspek statis berupa denah berpola geometri segi delapan mencerminkan corak Islami, simbolkesatuan, harmoni, stabilitas dan rasionalitas yang merupakan prinsip dalam Islam. Aspek dinamis berupa bangunan 6 lantai yang menerapkan sistim bangunan pintar (IBS) yang memudahkan pengelolaan dan pengontrolan gedung. Selubung bangunan didominasi oleh material stainless steel dan alumunium sebagai antisipasi terhadap pelapukan dan mampu mereduksi kebisingan, daya pantul cahaya cukup kuat danmenghalangi radiasi sinar UV.
CITATION STYLE
Azizah, R. (2015). KRITIK ‘DEPIKTIF’ ARSITEKTUR PADA PETRONAS TWIN TOWERS KUALA LUMPUR. Sinektika: Jurnal Arsitektur, 13(2), 83–89. https://doi.org/10.23917/sinektika.v13i2.751
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.