Hubungan Ketahanan Pangan dan Karakteristik Keluarga dengan Status Gizi Balita Usia 2 – 5 Tahun (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokusumo Kota Surabaya)

  • Jayarni D
  • Sumarmi S
N/ACitations
Citations of this article
349Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Background: Households experiencing food insecurity in Indonesia is 30%, while vulnerable to food is 11%. Food insecurity is related to nutrional status. Based on Riskesdas Indonesia data in 2007 the prevalence of underfive children less than 19.6%, decreased to 18.4% in 2010, but increased to 19.6% in 2013.Objective: The purpose of this study was to analyze relationship between food security, family characteristics with nutritional status of children aged 2-5 years old at area Puskesmas Wonokusumo Kota Surabaya.Methods: This study was an observasional analytic using cross sectional design. Sample size of 97 from 4101 of underfive children used Lemeshow with simple random sampling method. Collecting data used US-HFSSM questionnary for examine household food security, weight- age index for measuring nutritional status of children. Statistical analysis test used Spearman correlate test and chi square test.Results:Most of mother graduated from primary school by 38.1%, mostly mothers doesn’t work by 85.6%, most of parents income are below average amount IDR 2,363,092 by 53.6%, as well as spending on food consumption expenditure amount IDR 1,724,943 by 7.3%, while mostly household have food insecurity by 54.9%. However, there is relationship between parents incomes (p=0.006) and household food security (p=0.045) with nutritional status of children under five years old.Conclusion: The higher household income the higher food expenditure. Household’s food insecurity is mostly below average expenditure.ABSTRAKLatar Belakang : Rumah tangga yang mengalami rawan pangan di Indonesia sebesar 30%, sedangkan sangat rawan sebesar 11%.Ketahanan pangan erat kaitannya dengan masalah gizi. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2007 prevalensi balita mengalami gizi kurang di Indonesia sebesar 19,6%, menurun menjadi 18,4% tahun 2010, namun meningkat menjadi 19,6% tahun 2013.Tujuan : Tujuan pada penelitian ini untuk menganalisis hubungan ketahanan pangan dan karakteristik keluarga dengan status gizi balita di wilayah kerja Puskesmas Wonokusumo Kota Surabaya.Metode : Jenis penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan studi desain cross sectional. Besar sampel 97 dari 4101 balita menggunakan rumus Lemeshow dengan metode simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuisioner US – HFSSM untuk mengukur status ketahanan pangan rumah tangga, indeks BB/U digunakan untuk menilai status gizi balita. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi spearman dan uji chi-square.Hasil : sebagian besar ibu balita pendidikan terakhir tamat SD/ sederajat sebesar 38,1%, sebagian besar ibu balita tidak bekerja sebesar 85,6%, pendapatan keluarga sebagian besar kurang dari rata –rata Rp 2.363.092 sebesar 53,6%, sebagian besar pengeluaran rumah tangga kurang dari rata – rata Rp 1.724.943 sebesar 75,3%, sebagian besar rumah tangga rawan pangan derajat kelaparan sedang sebesar 54,9%, Terdapat hubungan antara pendapatan keluarga (p=0,006) dan ketahanan pangan rumah tangga (p=0,045) dengan status gizi balita.Kesimpulan : tingginya pendapatan rumah tangga maka mempengaruhi pengeluaran untuk pangan. Rumah tangga rawan pangan sebagian besar penegeluaran untuk pangan dibawah rata – rata.

Cite

CITATION STYLE

APA

Jayarni, D. E., & Sumarmi, S. (2018). Hubungan Ketahanan Pangan dan Karakteristik Keluarga dengan Status Gizi Balita Usia 2 – 5 Tahun (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokusumo Kota Surabaya). Amerta Nutrition, 2(1), 44. https://doi.org/10.20473/amnt.v2i1.2018.44-51

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free