BERPIKIR KRITIS KREATIF (Sebuah Model Pendidikan di Bidang Desain Interior)

  • Laksmi Kusuma Wardani
ISSN: 1693-3532
N/ACitations
Citations of this article
83Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Basically, designing is a process that involve means to process (information), subjects processed (problem) and the processors (designer). On the other hand, design quality is not only measured from one's originality and creativity in implementing the design but also from his reasonability to explain, elicit, analyze and solve his problems, then he should make his best decisions. To acquire optimal results, he needs certain thinking methods both in curriculum and in its implementation.As a major in art and design, interior design tries to form integrated professional design by integrating science, technology, art, and professionalism. Curriculum material is directed to the essence of space planning and structuring in technical and aesthetic approaches. On the other hand, to support learning and teaching process and its professionalism, the implementation of education focuses on the development of creativity, academic and science knowledge, and the training of basic skills and emphasizes cognitive, psychomotoric, and affective, matters to encourage trainees to think in divergent and convergent manner.Abstract in Bahasa Indonesia : Pada dasarnya mendesain adalah sebuah proses yang melibatkan alat untuk memproses (informasi), subjek yang diproses (masalah) dan pemroses (pendesain). Sedangkan kualitas desain tidak hanya diukur dari orisinalitas dan daya kreativitas seseorang dalam menampilkan desain, tapi juga dari penalarannya untuk menguraikan, menjabarkan, menganalisis dan memecahkan masalah yang dihadapi, kemudian mengambil keputusan yang terbaik. Dan untuk mencapai hasil yang optimal diperlukan suatu metodologi berpikir tertentu, baik dalam kurikulum maupun pelaksanaannya.Sebagai jurusan di bidang seni dan desain, desain interior berupaya membentuk integrated professional dengan mempertautkan bidang keilmuan, teknologi, kesenian, dan profesionalisme. Materi kurikulum diarahkan pada pemahaman teoritis tentang kaidah perencanaan dan perancangan ruang dalam pendekatan teknis dan estetis. Sedangkan untuk menunjang proses belajar mengajar dan profesionalisme, pelaksanaan pendidikan dititikberatkan pada pengembangan kreativitas, pengembangan wawasan keilmuan dan akademik serta pembekalan dasar keahlian, dengan penekanan pada ranah kognitif, psikomotorik dan afektif, yang mendorong peserta didik untuk berpikir divergen dan konvergen.Kata kunci : pendidikan berpikir, kritis, kreatif.

Author supplied keywords

Cite

CITATION STYLE

APA

Laksmi Kusuma Wardani. (2003). BERPIKIR KRITIS KREATIF (Sebuah Model Pendidikan di Bidang Desain Interior). Dimensi Interior, 1(2), 97–111. Retrieved from http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/int/article/view/16238

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free