Film “Darah dan Do’a” Sebagai Wacana Film Nasional Indonesia

  • Muhlisiun A
N/ACitations
Citations of this article
16Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

AbstrakFilm nasional merujuk pada pengertian identitas nasional. Dia bisa disebut nasional karena representasi identitas itu bisa menunjukkannya. Film Usmar Ismail (Darah dan Doa, 1950) disebut sebagai (gagasan) film nasional karena diwacanakan sebagai film yang “asli” Indonesia.Melalui analisa tekstual bisa didapatkan satu pengertian diskursif-performatif atas film nasional, yang sesungguhnya telah menjadi “mitos” terhadap film Usmar Ismail ini. Untuk memperjelas pengertian film nasional, sekaligus sebagai upaya mendeskripsikan wacana film nasional atas film Usmar Ismail ini digunakan konsep film nasional yang ditawarkan oleh Jinhee Choi tentang pengertian film nasional yang menurutnya bisa berdasarkan nilai teritori, nilai fungsional dan nilai relasional. Hasil analisa yang didapatkan dari penelitian ini menemukan bahwa gagasan film nasional atas film Usmar Ismail memang lebih berkutat pada kekuatan wacana yang mengelilinginya, terutama Usmar Ismail yang memang menjadi faktor determinan dalam lahirnya gagasan film nasional Indonesia.Kata Kunci : Film Nasional, Usmar Ismail, Darah dan DoaAbstractA national film suggestived towards the ideas of national identity. It can be labelled ‘national’ because the representation of national identity pertains to it. Usmar Ismail’s film was described as a national film because it presents genuine Indonesian. Through the textual analysis that discursive-performative understanding of national films can be achieved; an understanding that has become a myth in context to Usmar Ismail’s film.In order to clarified concepts of national film as well as to illustrate the discourse of national films in Usmar Ismail’s work, this analysis used JinHee Choi’s theory of national cinema. In which national film was theorized based on territorial, functional and relational factors.The findings of this analysis showed how the concept of national film in Usmar Ismail’s film actually struggles against the dominant discourse of its time particularly in terms of Usmar Ismail’s figure as a determining factor in establishing national films in Indonesia.Keyword : National Cinema, Usmar Ismail, Darah dan Doa

Cite

CITATION STYLE

APA

Muhlisiun, A.-. (2016). Film “Darah dan Do’a” Sebagai Wacana Film Nasional Indonesia. Panggung, 26(3). https://doi.org/10.26742/panggung.v26i3.188

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free