POLA TATA LETAK RUANG HUNIAN-USAHA PADA RUMAH TINGGAL TIPE KOLONIAL DI PUSAT KOTA TUBAN

  • Laksmi Kusuma Wardani
ISSN: 1693-3532
N/ACitations
Citations of this article
22Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Tuban is one of the most bustle trading town because its territory passed by Daendels Road that had been made in colonial era. Position stayed at regional road Surabaya-Babat-Tuban-Semarang-Jakarta made that city as a focus from vehicle circulation among same city or another city. Tuban developed as a trading town as long as the growth of luxuriant houses that had been occupied by europeans and chinese rich merchant, that make some not directly influence to the shape formation of residence environment in the center of city, given some effect with growing place of stay that used as a place of trading with difference space formation arrangement.Space formation arrangement is various as an effect of stay-trade activity, which mean is resident combined with trading (tobacco trading, tobacco and livestock, tobacco and store, furniture and live stock trading, agricultural produce trading, and shop). More over, used of space process was changing statically, that is function increasing (with space increasing) and space quality increasing (with completing some of space). The use of stay-trade space had some changes because of economic factor opinion and trading activity. The changing effect to zoning and space organization, nevertheless the identity as grid formation still being used.Abstract in Bahasa Indonesia : Kota Tuban merupakan salah satu kota perdagangan yang cukup ramai karena wilayahnya dilalui jalan Daendels yang dibuat pada era kolonial. Posisinya yang berada di jalan regional Surabaya-Babat-Tuban-Semarang-Jakarta menjadikan kota tersebut sebagai fokus dari sistem sirkulasi kendaraan kota dan antar kota. Kota Tuban berkembang menjadi kota perdagangan seiring dengan timbulnya lingkungan rumah-rumah mewah yang dihuni oleh orang eropa dan pedagang cina kaya, yang secara tidak langsung mempengaruhi bentuk pola lingkungan permukiman di pusat kota, yang berdampak pada munculnya rumah-rumah tinggal sebagai tempat usaha dengan pola tata letak ruang yang beragam.Pola tata letak ruang bervariasi sebagai dampak aktivitas hunian-usaha, yaitu hunian merangkap perdagangan (usaha tembakau, tembakau dan ternak, tembakau dan toko, usaha mebel dan ternak, usaha hasil bumi, dan toko). Selain itu, proses penggunaan ruang mengalami perubahan yang bersifat statis, berupa penambahan fungsi (dengan penambahan ruang) dan peningkatan kualitas ruang (dengan penyempurnaan sebagian ruang). Pemanfaatan ruang hunian-usaha mengalami perubahan karena pertimbangan faktor ekonomi dan aktivitas usaha. Perubahan yang terjadi mempengaruhi zoning dan organisasi ruang, namun demikian identitasnya sebagai pola grid tetap dipertahankan.Kata kunci : pola tata letak ruang, hunian usaha, rumah tinggal tipe kolonial

Cite

CITATION STYLE

APA

Laksmi Kusuma Wardani. (2004). POLA TATA LETAK RUANG HUNIAN-USAHA PADA RUMAH TINGGAL TIPE KOLONIAL DI PUSAT KOTA TUBAN. Dimensi Interior, 2(1), 37–50. Retrieved from http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/int/article/view/16245

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free