Penelitian ini bertujuan mengetahui angka kejadian toksoplasmosis pada hewan dan ternak dan mencari sumber-sumber infeksi yang berpotensi menimbulkan kejadian toksoplasmosis pada manusia di beberapa daerah di Banda Aceh. Metode yang digunakan adalah uji serologis Card Aglutination Test (CATT). Data hasil penelitian akan dianalisis secara deskriptif. Angka prevalensi toksoplasmosis pada masyarakat di Banda Aceh sebesar 3,15%, sedangkan pada ternak berturut-turut berdasarkan tingkat prevalensi pada kambing, ayam, sapi, itik, kucing, kerbau, dan domba masing-masing adalah 40, 25, 23, 20, 16, 15, dan 10%. Sumber-sumber infeksi yang berpotensi menimbulkan kejadian toksoplasmosis pada manusia antara lain kambing, ayam, sapi, itik, kucing, kerbau, dan domba. Daerah-daerah yang positif toksoplasmosis baik pada manusia dan ternak yaitu kecamatan Baiturrahman, Kuta Raja, Ulee Kareng, Kuta Alam, dan Syiah Kuala. Model pola infeksi toksoplasmosis pada manusia dalam hubungannya dengan hewan dan ternak di Banda Aceh yaitu Y (POSTOKSO) = - 1,55688 + 2,65280 AYA + 1,17709 JDG + 4,28482 KUC - 3,74609 MEM
CITATION STYLE
Hanafiah, M., Kamaruddin, M., Nurcahyo, W., & Winaruddin. (2010). Studi infeksi toksoplasmosis pada manusia dan hubungannya dengan hewan di Banda Aceh. Jurnal Kedokteran Hewan, 4(2), 87–92.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.