ZONASI EKOSISTEM PERAIRAN DANAU TOBA UNTUK PEMANFAATAN PERIKANAN BERKELANJUTAN

  • Kartamihardja E
  • Fahmi Z
  • Umar C
N/ACitations
Citations of this article
82Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Danau Toba merupakan danau terluas (112.400 ha) dan termasuk salah satu danau kritis da15 danau di Indonesia serta merupakan danau warisan dunia yang perlu dilestarikan. Perairadanau ini dimanfaatkan oleh berbagai sektor pemanfaat yaitu sumber bahan baku air minumpariwisata, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), perikanan, dan transportasi (perhubungan). Dsektor perikanan, Danau Toba dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan tangkap dan perikanabudidaya. Kegiatan perikanan tangkap yang berkembang adalah perikanan bilih (Mystacoleucupadangensis) dan kegiatan perikanan budidaya dalam keramba jaring apung ikan nila merah danila hitam ( Oreochromis niloticus) serta ikan mas ( Cyprinus carpio) berkembang sejak tahu1988. Pengembangan perikanan berkelanjutan di suatu badan air adalah salah satu tujuan utamyang harus di l akukan dan merupakan bagian yang ti dak terpisahkan dari pembangunaberkelanjutan di antara sektor pemanfaat lainnya. Untuk keperluan tersebut, zonasi perairan danaadalah prasyarat mutlak yang harus dilakukan untuk menjamin keberlanjutan pemanfaataekosistem perairan Danau Toba. Zonasi Danau Toba untuk pengembangan perikanan yang dibahadalam makalah ini merupakan salah satu rancangan zonasi yang tidak dapat dipisahkan dari tatruang ekosistem danau untuk pengembangan berkelanjutan bagi seluruh sektor pemanfaat. Lake Toba, a largest lake with a total surface waters area of 112,400 ha was classified as one of critical lakes among 15 lakes in Indonesia and also as one of the heritage lakes in the world which should be sustained. The lake ecosystem was utilized by multi sectors i.e., source of drinking waters, tourism, electric power generation, transportation, and fisheries. In fisheries sector, the lake was utilized for capture fisheries and floating cage fish culture development. Capture fisheries of the small fish (bilih), Mystacoleucus padangensis was being developed since 2005 and floating net cage culture of red tilapia and Nile tilapia ( Oreochromis niloticus) and common carp ( Cyprinus carpio) was implemented since 1998 as the main activities developed in the lake. Sustainable development of fisheries is a main objective while a sustainable integrated development among others sector is a whole lake ecosystem objective. Therefore, zoning of the Toba Lake ecosystem for fisheries development which was presented and discussed in this paper was an integral part of whole zoning of the lake ecosystem.

Cite

CITATION STYLE

APA

Kartamihardja, E. S., Fahmi, Z., & Umar, C. (2015). ZONASI EKOSISTEM PERAIRAN DANAU TOBA UNTUK PEMANFAATAN PERIKANAN BERKELANJUTAN. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 7(1), 1. https://doi.org/10.15578/jkpi.7.1.2015.1-8

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free