Artikel ini menjelaskan tentang kesadaran ekologis yang diabaikan selama pandemi Covid-19. Fokus masyarakat dunia lebih pada peningkatan kesadaran terhadap kesehatan publik daripada meninjau ulang ruang yang terlupakan yakni lingkungan terdampak. Lingkungan terdampak terbagi menjadi lingkungan sosial dan lingkungan alam. Kesadaran ekologis merekognisi keduanya. Hal ini dikarenakan kesadaran ekologis tidak hanya sebatas pada kesadaran tentang kesehatan manusia semata tetapi juga mengkritisi bagaimana dampak tindakan kesehatan berlebihan memiliki pengaruh terhadap lingkungan budaya hidup. Kesadaran ini penting sebagai dasar fundamental dalam rangka mewujudkan kondisi masyarakat normal baru yang lebih transformatif dan adaptif. Penelitian ini berbasis pada tinjauan pustaka dan pendekatan filosofis untuk merumuskan ulang kesadaran ekologis di dunia pasca pandemi. Idealisasi dunia pasca pandemi wajib merekognisi keberagaman kesadaran ekologis yang memosisikan transformasi sosial yang lebih adaptif. Beberapa tahapan strategi kebudayaan dalam rangka membangun kesadaran ekologis antara lain: Pertama, tahap idealisasi konsep atau pandangan tentang ‘apa itu kesadaran ekologis’; Kedua, tahap perumusan kesadaran ekologis pasca pandemi. Ketiga, tahap implementasi tindakan. Strategi kebudayaan ini diharapkan mampu menghindari bias kelas, diskriminasi dan ketidakberpihakan terhadap alam dan sosial pada dunia pasca pandemi.
CITATION STYLE
Mahaswa, R., & Lingga Dharmayasa, P. P. (2021). Kesadaran Ekologis Pasca Pandemi: Sebuah Tinjauan Filosofis. Jurnal Masyarakat Dan Budaya, 23(1). https://doi.org/10.14203/jmb.v23i1.1261
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.