Terpenuhinya kesejahteraan psikologis membuat karyawan dapat terbebas dari perasaan tertekan karena pekerjaan dan menerima setiap bentuk kebijakan yang berlaku dalam perusahaan tempatnya bekerja. Karyawan akan merasa nyaman dalam menyelesaikan setiap tugas yang menjadi tanggung jawabnya di dalam pekerjaan, sehingga pencapaian target yang diinginkan oleh perusahaan dapat tercapai.Semakin terpenuhinya problem-focused coping akan semakin meningkatkan kesejahteraan psikologis karyawan.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara problem-focused coping dengan kesejahteraan psikologis pada karyawan PT. Pantja Tunggal Knitting Mill Semarang.Hipotesis dalam penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara problem-focused coping dengan kesejahteraan psikologis pada karyawan.Subjek penelitian ini adalah 78karyawan tetap PT. Pantja Tunggal Knitting Mill yang memiliki masa kerja minimal 1 tahun.Sampel diambil menggunakan teknik proportional random sampling. Pengumpulan data menggunakan dua skala psikologis, yaitu Skala Kesejahteraan Psikologis (39 aitem α = 0,933) dan Skala Problem-Focused Coping (40 aitem α = 0,937). Hasil analisis data dengan menggunakan analisis korelasiPearsonProduct Moment menunjukkan ada hubungan positif antara problem-focused coping dengan kesejahteraan psikologis pada karyawan (rxy = 0,501 p < 0,01).Hal ini menunjukkan semakin tinggi problem-focused coping maka semakin tinggi pula kesejahteraan psikologis pada karyawan, dan sebaliknya. Mengacu pada hasil tersebut, pimpinan disarankan agar meningkatkan kesejahteraan psikologis karyawan, misalnya dengan meningkatkan kemampuan yang dimiliki karyawan dalam penyelesaian pekerjaan.
CITATION STYLE
Ayu, H. R., & Mujiasih, E. (2022). KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS DITINJAU DARI PROBLEMFOCUSED COPING PADA KARYAWAN PT. PANTJATUNGGAL KNITTING MILL SEMARANG. Jurnal EMPATI, 11(4), 245–250. https://doi.org/10.14710/empati.0.36469
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.