Cryptocurrency adalah sebagai aset yang dibuat untuk beroperasi sebagai cara pertukaran yang dilakukan secara digital. Nilainya akan mengalami kenaikan karena berlakunya hukum demand dan supply, di mana jumlah uang digital ini terbatas sedang peminatnya terus bertambah. Pada tahun 2021 di Indonesia mengalami perkembangan investor cryptocurrency yang signifikan, dimana pada akhir tahun tercatat jumlah investor telah mecapai 11,2 juta. Perkembangan tersebut dipicu akibat adanya anggapan perbedaan return yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur perbedaan return, risk dan kinerja diantara cryptocurrency, IHSG dan Emas, dimana kinerja diukur menggunakan metode Index Sharpe, Index Treynor dan Index Jensen. Populasi yang digunakan pada penelitian adalah sebanyak 5 populasi yaitu; Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH), Ripplecoin (XRP), IHSG dan Emas. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis perbandingan menggunakan pengujian parametrik One-way ANOVA dan pengujian non-parametrik Kruskall-Wallis. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel risk, Index Sharpe, dan Index Jensen. Sementara pada return dan Index Treynor tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Bagi para investor hal yang perlu diperhatikan adalah tidak adanya perbedaan return yang signifikan pada ketiga instrumen penelitian, sementara pada risk cryptocurrency memiliki tingkatan yang paling tinggi. Penelitian yang akan datang diharapkan dapat menambahkan jenis cryptocurrency lainnya dengan periode penelitian yang lebih panjang.
CITATION STYLE
Ichsani, S., & Pamungkas, A. (2022). Analisis Perbandingan Kinerja Aset Kripto, IHSG dan Emas sebagai Alternatif Investasi Periode 2017-2021. JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan, 5(6), 2025–2034. https://doi.org/10.54371/jiip.v5i6.674
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.