Premenstrual Syndrome (PMS) merupakan masalah kesehatan umum yang paling banyak dilaporkan oleh wanita usia reproduktif. Kejadian PMS di Indonesia bermacammacam, tergantung pada situasimya sendiri diberbagai daerah maupun provinsi juga mengalami peningkatan. Selama pandemi Covid-19 aktivitas fisik masyarakat yang rendah memiliki presentase 39,62%, presentase aktivitas fisik sedang 29,75% serta presentase aktivitas fisik aktif 30,63%. sehingga kebanyakan aktivitas dilakukan di dalamrumah. Kondisi tersebut dapat menyebabkan pola makan berubah saat pandemi Covid-19. Pola makan yang tidak teratur menyebabkan sindrom pramenstruasi. Tujuan sari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan kecemasan bidan dengan premenstrual syndrome dimasa pandemi covid-19 di UPT RSUD Lamaddukelleng. Jenis penelitian observasional dengan rancangan cross sectional study. Penelitian mulai dilakukan pada bulan Maret-April 2022 dengan sampel bidan di UPT RSUD Lamaddukelleng Sengkang Wajo. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik stratified total sampling melalui uji Chi Square Tes. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan antara premenstrual syndrome (PMS) dengan aktivitas fisik dan ada hubungan premenstrual syndrome (PMS) dengan kecemasan.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Kamaruddin, M., Nurdin, N., & Surnati, S. (2023). Determinan Premenstrual Syndrome Di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal JKFT, 8(1), 20. https://doi.org/10.31000/jkft.v8i1.8636