Masyarakat Indonesia banyak mengkonsumsi makanan yang diolah oleh pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM). Masyarakat membutuhkan makanan yang diolah dengan memperhatikan prinsip-prinsip kesehatan sepeti yang diamanatkan dalam Undang-undang. Pelaku UKM memerlukan pengetahuan yang benar rmengenai alat dan bahan, pengolahan dan pengemasan makanan yang aman dari kontaminasi mikroorganisme maupun racun yang dapat timbul dari pengolahan makanan yang kurang tepat. Pengolahan makanan yang kurang tepat dapat menjadi faktor risiko penyakit bagi manusia. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pelaku UKM sektor makanan mengenai alat, bahan, pengolahan dan pengemasan makanan yang benar dan aman. Pada kegiatan pengabdian ini terdapat 31 responden yang mengikuti penyuluhan, sebelum penyuluhan dilakukan pre tes untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden. Pada akhir penyuluhan dilakukan post tes untuk melihat peningkatan pengetahuan responden. Pada pre tes alat dan bahan didapatkan nilai tingkat pengetahuan responden 64,92 dan pada post tes sebesar 75,40. Terdapat peningkatan sebesar 10,48 poin. Pada pre tes pengolahan makanan didapatkan nilai 85,08 dan pada post tes sebesar 91,94. Terdapat peningkatan sebesar 6,85 poin Pada pre tes pengemasan makanan didapatkan nilai 73,39 dan pada post tes sebesar 87,10. Terdapat peningkatan 13,71 poin. Meningkatnya pengetahuan pelaku UKM diharapkan dapat diaplikasikan dalam usahanya sehari-hari sehingga dapat menyajikan makanan olahan yang aman bagi masyarakat. Indonesian people consume a lot of food processed by Usaha Kecil Menengah (UKM). The community needs food that is processed with regard of helath principles as mandated in the law. People who do UKM need proper knowledge about tools and materials, food processing and packaging that are safe from microorganism or toxins that can arise from improper food processing. Improper food processing can be a risk factor for human disease. The community service aims to increase the knowledge of UKM in the food sector regarding tools, materials, food processing and packaging that are correct and safe. In this community service activity, there were 31 respondens who took part in the counselling. Before counselling, a pre-test was carried out to determine the level of knowledge of respondents. At the end of the counselling, a post-test was carried out to see the increase in the respondenst’s knowledge. In the pre-test of tools and materials, the value of the respondents’s level of knowledge was 64,92 and in the post-test was 75,40. There was an increase of 10,48 points. In the pre-test of food processing, the value was 85,08 and in the post-test it was 91,94. There was an increase of 6,85 points. In the pre-test of food packaging, the value was 73,39 and in the post-test it was 87,10. There was an increase of 13,71 points. The increased knowledge of UKM is expected to be applied in their daily business so that they can provide safe processed food for the community.
CITATION STYLE
Setyaningsih, Y., Muktamiroh, H., Irmarahayu, A., & Aryandi, B. B. (2024). Peningkatan Pengetahuan Tentang Alat Bahan, Pengolahan Dan Pengemasan Makanan Pada Pelaku Usaha Kecil Menengah. IKRA-ITH ABDIMAS, 8(1), 108–114. https://doi.org/10.37817/ikra-ithabdimas.v8i1.3140
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.