Hasil Diagnostik Mycobacterium Tuberculosis pada Pasien dengan Batuk 2 Minggu Menggunakan Pewarnaan Ziehl-Neelsen Di Poliklinik Paru Rumkit Tingkat III Robert Wolter Mongisidi

  • Djakaria M
  • Rares F
  • Porotu'o J
N/ACitations
Citations of this article
29Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstract: Mycobacterium tuberculosis is the causal bacteria of lung tuberculosis in human. These bacteria are classified into acid-resistant bacilli. The diagnosis of pulmonary tuberculosis can be established by microscopic examination of sputum with acid resistant bacilli dyes inter alia Ziehl-Neelsen which has high sensitivity and specificity. This was a descriptive experimental study to determine the existence of M. tuberculosis in the sputum of patients suffering from cough  2 weeks at Pulmonary Polyclinic of Rumkit Tingkat III Robert Wolter Mongisidi. The results obtained 74 samples consisting of 47 males and 27 females. Based on the age group, there were 2 samples of 15-24 years; 3 samples of 25-34 years; 5 samples of 45-54 years; 5 samples of 55-64 years; 2 samples of  65 years; none of 35-44 years old. There were 17 TB positive samples and 57 TB negative samples. Most of the TB positive samples were females (11 of 17 samples) and of age group 45-54 years as well as of 55-64 years. Conclusion: Most of the TB positive patients were female, and aged 45-64 years old.Keywords: Cough of more than 2 weeks, Mycobacterium tuberculosis, lung tuberculosis Abstrak: Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri agen penyebab penyakit tuberkulosis (TB) pada manusia yang sering menginfeksi paru-paru. Bakteri ini digolongkan ke dalam basil tahan asam (BTA). Untuk menegakkan diagnosis TB dapat dilakukan dengan fasilitas sederhana dan memberi sensitivitas serta spesifisitas yang cukup tinggi yaitu pemeriksaan sputum dengan pewarnaan Ziehl-Neelsen. Jenis penelitian ini ialah deskriptif eksperimental untuk menentukan ada tidaknya Mycobacterium tuberculosis pada sputum pasien batuk 2 minggu di Poliklinik Paru Rumkit Tingkat III Robert Wolter Mongisidi. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Oktober-November 2017. Hasil penelitian mendapatkan 74 sampel terdiri dari 47 laki-laki dan 27 perempuan. Berdasarkan kelompok usia didapatkan 2 sampel usia 15-24 tahun; 3 sampel usia 25-34 tahun; 5 sampel usia 45-54 tahun; 5 sampel usia 55-64 tahun; dan 2 sampel usia 65 tahun. Tidak ada sampel pada usia 35-44 tahun. Pada pemeriksaan sputum ditemukan BTA positif pada 17 sampel dan BTA negatif pada 57 sampel. Pemeriksaan sputum dengan BTA positif terbanyak didapatkan pada jenis kelamin perempuan (11 dari 17 sampel), serta kelompok usia 45-54 tahun dan 55-64 tahun. Simpulan: Sebagian besar pengidap tuberkulosis berjenis kelamin perempuan dan berusia 45-64 tahun.Kata kunci: batuk 2 minggu, Mycobacterium tuberculosis, TB paru

Cite

CITATION STYLE

APA

Djakaria, M. Y. I., Rares, F. E. S., & Porotu’o, J. (2017). Hasil Diagnostik Mycobacterium Tuberculosis pada Pasien dengan Batuk 2 Minggu Menggunakan Pewarnaan Ziehl-Neelsen Di Poliklinik Paru Rumkit Tingkat III Robert Wolter Mongisidi. Jurnal E-Biomedik, 5(2). https://doi.org/10.35790/ebm.5.2.2017.18604

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free