Analisis Hubungan Komunikasi dan Budaya Perusahaan terhadap Kinerja Karyawan

Abstract

Permasalahan yang dirumuskan dari penulisan ini adalah adanya hubungan antara komunikasi organisasi dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan suatu perusahaan baik secara bersama-sama maupun parsial dan variable manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner. Hal ini sesuai dengan metode penelitian yang digunakan. Disamping itu, penggunaan kuesioner didasari pertimbangan, bahwa responden mempunyai tingkat pendidikan yang memadai untuk dapat mengisi kuesioner yang diajukan dan dalam penelitian ini data yang hendak dikumpulkan telah distandarisasi. Sedangkan Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,789. Hal ini berarti variabel komunikasi organisasi dan budaya organisasi dapat menjelaskan variabel kinerja (Y) sebesar 78,9%, Sedangkan sisanya sebesar 21,1% di jelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Berdasarkan tabel nilai Fhitung sebesar 22,331 dengan menggunakan uji 2 sisi ????=5%=0,05 maka dari tabel distribusi F diperoleh nilai 3,350. Dengan membandingkan nilai F hitung dan F tabel maka F hitung (22,331) > F tabel (3,350), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat pengaruh signifikan antara variable bebas terhadap variable terikat. Secara parsial diperoleh variable komunikasi (X1) memiliki nilai t hitung sebesar (2,494) sig 0,019 > nilai t tabel (1,703) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya adanya pengaruh signifikan variabel komunikasi secara parsial terhadap kinerja karyawan. Dan dari pengujian secara  parsial variable budaya organisasi (X2) memiliki nilai t hitung sebesar (5,625) sig 0,000 > nilai t tabel (1,703) maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya adanya pengaruh signifikan variabel Budaya Organisasi secara parsial terhadap kinerja karyawan. Dan ini juga menunjukan variable budaya organisasi lebih dominan dalam mempengaruhi kinerja karyawan