Sistem neuromuscular terdiri dari saraf motorik dan otot rangka yang menghasilkan aktivitas kelistrikan pada otot dan menyebabkan otot dapat berkontraksi dan menghasilkan gerak tubuh. Gangguan neuromuscular dapat terjadi pada sel saraf yang dinamakan Neuropathy dan pada sel otot yang dinamakan Myopathy. Aktivitas kelistrikan pada otot direkam melalui suatu alat yang dinamakan Electromiography (EMG). Pada penelitian ini dilakukan identifikasi sinyal EMG pasien sehat, myopathy dan neuropathy. Neuropathy merupakan gangguan yang disebabkan oleh kerusakan sel saraf. Myopathy merupakan gangguan yang disebabkan oleh kerusakan sel otot. Penanganan dan pengobatan myopathy dan neuropathy berbeda, sehingga diperlukan suatu metode yang dapat mendiagnosis dengan tepat jenis gangguan yang dialami. Analisis karakteristik sinyal EMG dilakukan menggunakan metode dekomposisi Wavelet Discrete Dyadic dan variasi fitur Root Mean Square (RMS), approximate entropy, spectral entropy dan Singular Value Decompotition (SVD) entropy. Sinyal karakteristik yang diperoleh di identifikasi menggunakan metode klasifikasi Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS). Performa ANFIS dalam mengidentifikasi karakteristik sinyal EMG pada masing-masing koefisien dekomposisi, menghasilkan performa terbaik pada koefisien aproksimasi ke-5 (cA5), dengan akurasi 100%, sensitivitas 100% dan spesivitas 100%.
CITATION STYLE
Nuryani, N., Sofia, I. I., & Yunianto, M. (2021). Sistem Deteksi Kelainan Neuromuscular Menggunakan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System dan Dekomposisi Wavelet Elektromyogram. Jurnal Edukasi Dan Penelitian Informatika (JEPIN), 7(3), 426. https://doi.org/10.26418/jp.v7i3.49966
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.