Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dimaksudkan menilai kemampuan kognitif siswa, salah satunya kemampuan numerasi. Sementara berdasarkan hasil PISA 2018 tingkat kemampuan numerasi di Indonesia masih tergolong cukup rendah. Metode kualitatif deskriptif diterapkan pada penelitian ini yang memiliki tujuan menganalisis kemampuan numerasi siswa dalam menyelesaikan soal geometri pada asesmen kompetensi minimum. Subjek penelitian ini ialah 21 siswa kelas XI IPA 2 di SMAN 1 Karangjati. Tes, wawancara, dan dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang diterapkan pada penelitian ini. Data dianalisis berdasarkan tahap reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini adalah tingkat kemampuan numerasi siswa mengerjakan soal-soal geometri pada AKM memiliki tingkat kemampuan numerasi dasar yakni mendapat presentase sebanyak 81%. Berdasarkan hasil tes soal geometri AKM numerasi pada 21 siswa di SMA Negeri 1 Karangjati didapatkan sebanyak 2 siswa menduduki tingkat kemampuan numerasi perlu Intervensi khusus (PIK), 17 siswa menduduki tingkat kemampuan numerasi dasar, 1 siswa menduduki tingkat kemampuan numerasi cakap, dan 1 siswa menduduki tingkat kemampuan numerasi mahir. Kemampuan numerasi siswa pada tingkat perlu intervensi khusus (PIK), dasar, cakap dan mahir memiliki ketercapaian proses numerasi yang berbeda dalam mengerjakan soal geometri pada asesmen kompetensi minimum (AKM).
CITATION STYLE
Wati, R. K., & Nurcahyo, A. (2023). Kemampuan Numerasi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Geometri pada Asesmen Kompetensi Minimum. Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika, 7(2), 1689–1699. https://doi.org/10.31004/cendekia.v7i2.2380
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.