Stunting is a problem caused by a lack of nutritional intake that lasts a long time so that it can lead to delays in children's brain, physical and motor development. Mekar Mukti is one of twenty-three villages with a priority locus for handling stunting reduction interventions in 2021. One of the efforts that can be made to accelerate stunting reduction is through the provision of adequate food for toddlers. The purpose of this activity is to provide education on the manufacture of PMT (Supplementary Food Provision) based on local food to Posyandu cadres at the Mekar Mukti Health Center. The method used is a demonstration of making pakcoy pancakes as an alternative to toddler snacks. The activity was attended by 18 Posyandu cadres in the Mekar Mukti Health Center area. The stages carried out from beginning to end were assessing the potential of local food in the local area, cooking demonstrations for making pakcoy pancake menus and evaluating implementation. The results of the activity showed that of the 18 posyandu cadres who participated in the training, as many as 10 posyandu cadres implemented local food PMT menus at their respective posyandu. The Puskesmas needs to make a continuous training schedule so that the cadres are more motivated to make PMT menus from local food. ABSTRAK Stunting merupakan permasalahan yang disebabkan kurangnya asupan zat gizi yang berlangsung lama sehingga dapat mengakibatkan keterlambatan perkembangan otak, fisik dan motorik anak. Desa Mekar Mukti merupakan satu dari dua puluh tiga desa yang menjadi lokasi fokus penanganan intervensi penurunan stunting tahun 2021. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempercepat penurunan stunting adalah melalui pemberian makanan yang adekuat pada balita. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi pembuatan PMT (Pemberian Makanan tambahan) berbasis pangan lokal pada kader Posyandu Puskesmas Mekar Mukti. Metode yang digunakan adalah demonstrasi pembuatan pancake pakcoy sebagai alternatif cemilan balita. Kegiatan diikuti oleh 18 kader Posyandu di wilayah Puskesmas Mekar Mukti. Tahapan yang dilakukan dari awal hingga akhir adalah pengkajian potensi pangan lokal daerah setempat, demonstrasi masak pembuatan menu pancake pakcoy dan evaluasi pelaksanaan. Hasil kegiatan menunjukkan dari 18 kader posyandu yang ikut kegiatan pelatihan sebanyak 10 kader posyandu menerapkan pembuatan menu PMT pangan lokal di posyandu masing-masing. Puskesmas perlu membuat jadwal pelatihan secara kontinu agar ibu kader semakin termotivasi membuat menu PMT dari pangan lokal.
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Asmi, N. F., & Alamsah, D. (2022). Edukasi Pembuatan Menu PMT Berbasis Pangan Lokal pada Kader Posyandu Puskesmas Mekar Mukti. Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(4), 816–824. https://doi.org/10.33860/pjpm.v3i4.1215