Pada umumnya pengendalian penyakit antraknosa dilakukan dengan menggunakan fungisida kimia sintetik yang selalu menimbulkan dampak negatif. Salah satu alternatif pengendalian yang ramah lingkungan untuk mengendalikan penyakit tanaman adalah menggunakan fungisida nabati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas fraksi ekstrak dauntagetes sebagai fungisida nabati dalam menekan pertumbuhan dan sporulasi patogen antraknosa pada cabai yaitu C. capsici secara in vitro. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada bulan Juni sampai dengan September 2014. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL). Percobaan terdiridari enam perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan adalah tanpa menggunakan ekstrak (P1), perlakuan dengan fungisida propineb (P2), fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut air (P3), fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut metanol (P4), fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut etil asetat (P5), fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut n-hexana (P6). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut metanol berpotensi sebagai fungisida nabati lebih baik dibandingkan dengan fraksi ekstrak daun tagetes dengan pelarut air dan pelarut etil asetat walaupun pengaruhnya tidak sebaik fungisida propineb terhadap penghambatan pertumbuhan dan sporulasi C. capsici secara in vitro.
CITATION STYLE
Satryawibowo, M. W., Efri, E., & Aeny, T. N. (2015). PENGARUH FRAKSI EKSTRAK DAUN TAGETES (Tagetes erecta) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SPORULASI Colletotrichum capsici SECARA IN VITRO. Jurnal Agrotek Tropika, 3(2). https://doi.org/10.23960/jat.v3i2.1998
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.