Latar belakang dari studi kasus ini adalah tasawuf selama ini dikenal sebagai dimensi esoterik dalam Islam. Identifikasi tersebut sering menyebabkan tasawuf dianggap dekat dengan hal-hal yang bersifat kebatinan dan askese. Selama ini kaum sufi dipandang sebagai kelompok umat yang lebih menekankan kesalehan individual (personal) daripada kasalehan sosial. Akan tetapi berbeda dengan Tarekat Al-Idrisiyyah justru murid-muridnya harus terjun ke masyarakat dan aktivitas sosial. Ditinjau dari segi rumusah masalahnya dapat ditarik dua pertanyaan bagaimanakah implementasi manajemen pendanaan pendidikan di Pesantren Tarekat Al-Idrisiyyah Tasikmalaya? Bagaimana evaluasi dan akuntabilitas manajemen pembiayaan Pendidikan di Pesantren Tarekat Al-Idrisiyyah Tasikmalaya?. Upaya menjawab permasalahan dalam penelitian ini maka digunakan metodologi penelitian lapangan (field research), yakni dengan menggali data-data lapangan dan mengobservasi secara langsung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana peranan tarekat terhadap aktivitas sosial dan filantropi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan di mana ada sebuah tarekat yang justru mendorong para muridnya untuk terlibat dalam kehidupan bersama dengan masyarakat. Program yang ditawarkan pesantren yang berbasis Tarekat ini, yaitu dakwah, pendidikan, ekonomi, pemuda, dan peran perempuan.Kata Kunci: Tarekat, Manajemen Pemberdayaan Pendidikan, Aktivitas Sosial
CITATION STYLE
Munandar, S. A., & Mursalat, M. (2019). AKUNTABILITAS MANAJEMEN PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN: STUDI PADA PESANTREN TAREKAT AL IDRISIYYAH TASIKMALAYA. Jurnal MD, 5(1), 13–37. https://doi.org/10.14421/jmd.2019.51-02
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.