Penelitian dengan judul “Gegar Budaya Di Era New Normal” dilatar belakangi oleh kemunculan istilah new normal di masa pandemi ini yang menyebabkan masyarakat mengalami gegar budaya dan “dipaksa” untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru di era new normal tersebut. Penelitian ini berfokus pada bagaimanakah pengalaman adaptasi masyarakat Kota Kupang dalam menghadapi gegar budaya di era new normal dengan tujuan untuk menganalisis pengalaman dan pemaknaan masyarakat kota Kupang dalam menghadapi gegar budaya di era new normal. Metode penelitian adalah fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya pengalaman adaptasi masyarakat di era new normal ini adalah mereka mengalami stress dan perasaan tersiksa karena kebiasaan-kebiasaan baru di era new normal yang terjadi karena masyarakat dihadapkan dengan kebiasaan-kebiasaan baru yang berbeda dengan kebiasaan-kebiasaan sebelumnya dan interaksi yang harusnya bisa berlangsung tatap muka harus dilakukan melaui media sehingga pada era new normal muncul ketergantungan terhadap teknologi. Namun pada akhirnya mereka harus menerima dan mulai terbiasa dan menyeseuaikan diri dengan hal kondisi tersebut. Selain itu juga berkaitan dengan pemaknaan masyarakat tentang gegar budaya di era new normal terdapat dua makna yang diberikan masyarakat yaitu new normal meningkatkan pola hidup sehat masyarakat, new normal sebagai sebuah keniscayaan, dan new normal semakin menyadarkan manusia sebagai makhluk yang saling membutuhkan.
CITATION STYLE
Liliweri, A., Nara, M. Y., & Swan, M. V. D. P. (2022). Gegar Budaya di Era New Normal. Jurnal Communio : Jurnal Jurusan Ilmu Komunikasi, 11(2), 193–205. https://doi.org/10.35508/jikom.v11i2.6647
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.