Studi Perkecambahan Benih Ciplukan (Physalis peruviana L.) Pada Beberapa Tingkat Masak Buah

  • Dewi Susanti N
  • Widajati E
  • Guntoro D
N/ACitations
Citations of this article
57Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Ciplukan merupakan tanaman dengan banyak manfaat. Permintaan buah ciplukan yang meningkat menjadi peluang yang baik bagi petani. Masalah yang dihadapi petani adalah belum tersedianya benih bermutu. Informasi mengenai perkecambahan benih ciplukan masih sangat sedikit, sehingga perlu dilakukan pengembangan terhadap studi perkecambahan benih ciplukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode pengujian daya berkecambah dan mengetahui pengaruh tingkat masak dan perlakuan benih sebelum pengecambahan pada perkecambahan benih ciplukan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB pada bulan Februari sampai dengan April 2019. Penelitian menggunakan rancangan kelompok lengkap teracak (RKLT) dua faktor. Faktor pertama yaitu tingkat masak benih yang diindikasikan oleh warna kelopak buah yaitu hijau kekuningan, kuning dan coklat. Faktor kedua adalah perlakuan sebelum pengecambahan yaitu tanpa perlakuan, perendaman benih dengan aquades dan perendaman dengan KNO3 0.2% selama 24 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengamatan daya berkecambah hitungan pertama adalah pada 14 HSP dan hitungan kedua pada 28 HSP. Berdasarkan pengamatan indeks vigor dan kecepatan tumbuh, panen benih terbaik dapat dilakukan ketika kelopak buah berwarna kuning hingga coklat. Perlakuan benih sebelum pengecambahan dengan KNO3 nyata meningkatkan daya berkecambah pada tingkat masak kuning.

Cite

CITATION STYLE

APA

Dewi Susanti, N., Widajati, E., & Guntoro, D. (2020). Studi Perkecambahan Benih Ciplukan (Physalis peruviana L.) Pada Beberapa Tingkat Masak Buah. Buletin Agrohorti, 7(3), 263–269. https://doi.org/10.29244/agrob.v7i3.30173

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free