Faktor utama dan sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak adalah kesehatan. Jika terjadi masalah kesehatan atau kondisi kesehatan anak kurang sehat, maka akan berdampak pada berbagai hal yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangnya. Mengacu pada UU RI N0. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang dimaksud usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 menunjukkan bahwa sebesar 41,2% anak usia sekolah di Indonesia mengonsumsi energi di bawah kebutuhan minimal, yaitu <70% Angka Kecukupan Gizi (AKG). Kondisi ini dapat berdampak pada terjadinya wasting pada anak. Program pengabdian masyarakat pemberian edukasi gizi kepada anak usia dini dilaksanakan secara online dan offline. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini berupa pemberian materi edukasi sebanyak 3 kali pertemuan secara online melalui Zoom Meeting dan 1 kali pertemuan secara offline atau secara langsung. Sasaran dari program pengabdian masyarakat ini adalah murid TK Islam Yayasan Darul Adzkiyya yang berjumlah 14 orang. Hasil yang diperoleh setelah dilakukan pemberian edukasi selama 3 kali pertemuan menunjukan adanya peningkatan pengetahuan melalui hasil pre-test dan post-test pada murid-murid TK Islam Yayasan Darul Adzkiyya dengan rata-rata peningkatan sebesar 34,3%. edukasi gizi ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan anak usia dini, tetapi juga dapat merubah perilaku anak usia dini sehingga pengetahuan yang didapat terkait gizi dan kesehatan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
CITATION STYLE
Rahmawati, N. D., & Suryaalamsyah, I. I. (2022). Edukasi Gizi Anak Usia Dini dengan Metode Belajar dan Bermain. Jurnal Abmas Negeri (JAGRI), 3(1), 31–38. https://doi.org/10.36590/jagri.v3i1.185
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.