Latar Belakang: Skoliosis merupakan gangguan disfungsi dan deformitas tulang belakang, dengan ciri terdapat kurva lateral yang berkaitan dengan rotasi transversal dan sagital. Self-correction & task oriented exercise merupakan metode latihan dengan memberikan tugas fungsional spesifik yang melibatkan fungsi neuromusculoskeletal. Klapp Exercise berfokus pada gerakan penguluran dan penguatan postur yang mengalami masalah menyebabkan skoliosis. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan pengaruh Self-correction & Task Oriented Exercise dengan Klapp Exercise terhadap derajat skoliosis siswa SMP dengan skoliosis idiopatik tipe C. Metode penelitian: Penelitian menggunakan quasi eksperimental dengan desain two group pre test post test. Populasi penelitian yaitu siswa Kelas 7 dan 8 dengan sampel sebanyak 22 orang yang terbagi dalam 2 kelompok. Pengukuran derajat rotasi skoliosis menggunakan skoliometer untuk data sebelum dan sesudah intervensi.Intervensi dilakukan sebanyak 10 kali, pengulangan selama 3 kali seminggu. Hasil: Uji perbedaan derajat skoliosis sebelum dan sesudah intervensi Self-correction & Task Oriented Exercise dan Klapp Exercisemenggunakan uji paired t-test, didapatkan nilai p 0,0001. Hasil uji perbedaan pengaruh intervensi yang diberikan dilakukan dengan uji independent t-test, didapatkan nilai p 0,699.Kesimpulan: Terdapat pengaruh bermakna pada kedua intervensi. Tidak ada perbedaan pengaruh antarakedua intervensi . Kata Kunci :Skoliosis, Self correction, Task Oriented Exercise, Klapp Exercise
CITATION STYLE
Kurniawati, N., Fadilla, N., & Ali, M. (2019). Perbandingan Pengaruh Self Correction dan Task Oriented Exercise dengan Klapp Exercise terhadap Derajat Skoliosis Siswa SMP dengan Skoliosis Idiopatik Tipe C. Quality : Jurnal Kesehatan, 13(2), 82–90. https://doi.org/10.36082/qjk.v13i2.78
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.