Jerawat adalah masalah yang umum terjadi pada usia remaja dan dewasa karena adanya peradangan dan peningkatan produksi sebum pada kulit, diperparah dengan infeksi bakteri diantaranya Staphylococcus aureus. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula terbaik sediaan face wash gel dari lendir bekicot dan kopi robusta berdasarkan uji hedonik dan menentukan aktivitas antibakteri sediaan face wash gel terhadap bakteri penyebab jerawat Staphylococcus aureus dengan kontrol positif sediaan facial wash komersial. Akivitas antibakteri ditentukan dengan menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) menggunakan metode dilusi padat dan mengukur Lebar Daya Hambat (LDH) menggunakan metode difusi cakram.Dari hasil penelitian diperoleh nilai KHM dari ekstrak kopi berada pada konsentrasi 15%. Konsentrasi tersebut digunakan sebagai acuan pada pembuatan formula sediaan face wash gel dengan tiga perbedaan konsentrasi kopi F1 (5% ), F2 (10%), F3 (15%) dan satu konsentrasi lendir bekicot (12,5%). Berdasarkan hasil uji hedonik, formula 3 merupakan formula yang paling disukai panelis. Pada pengujian terhadap bakteri Staphylococcus aureus formula 3 menunjukkan aktivitas antibakteri tertinggi dengan LDH sebesar 9,160 mm dan memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dengan kontrol positif.
CITATION STYLE
Utami, N. F., Nurmala, S., Zaddana, C., & Rahmah, R. A. (2019). UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN FACE WASH GEL LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) DAN KOPI ROBUSTA (Coffea canephora) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus. FITOFARMAKA: Jurnal Ilmiah Farmasi, 9(1), 64–76. https://doi.org/10.33751/jf.v9i1.1262
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.