Pasang ri Kajang: Tradisi Lisan Masyarakat Adat Ammatoa Suku Kajang dalam Pembentukan Karakter Konservasi

  • Ichwan M
  • Reskiani U
  • Indah A
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
129Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

This study aims to reveal the role of Pasang ri Kajang as the main element in growing the character of the Ammatoa indigenous people of the Kajang Tribe. The method used in this study is a combination of qualitative and quantitative approaches. Based on the results of the study, Pasang ri Kajang for the Ammatoa indigenous people of the Kajang tribe is an existence that is mandatory to be obeyed. They also teach about Pasang from a young age and the first lesson taught is tabe '(courtesy). The purpose of this courtesy is not only shown to humans, but also nature.   Penelitian ini bertujuan mengungkapkan peran Pasang ri Kajang sebagai elemen utama dalam menumbuhkan karakter masyarakat adat Ammatoa Suku Kajang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan gabungan antara pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian, Pasang ri Kajang bagi masyarakat adat Ammatoa Suku Kajang merupakan keberadaan yang bersifat wajib untuk ditaati. Mereka juga mengajarkan mengenai Pasang sedari kecil dan pelajaran pertama yang diajarkan adalah tabe’ (sopan santun) maksud dari sopan santun ini tidak hanya ditunjukkan kepada manusia, namun juga kepada alam.

Cite

CITATION STYLE

APA

Ichwan, M., Reskiani, U., Indah, A. L., Fitri Makmur, A. N. A., & Djafar, E. M. (2021). Pasang ri Kajang: Tradisi Lisan Masyarakat Adat Ammatoa Suku Kajang dalam Pembentukan Karakter Konservasi. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 7(4), 133. https://doi.org/10.32884/ideas.v7i4.495

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free